kesehatan mental

Mengapa Hormon Berpengaruh pada Perubahan Emosi dan Kesehatan Mental?

Hormon adalah pembawa pesan kimia dalam tubuh. Hormon dapat mempengaruhi banyak aspek, termasuk kesehatan fisik dan mental.

Featured-Image
Bagaimana Hormon dapat Berkaitan dengan Perubahan Emosi dan Kesehatan Mental pada Seseorang. Foto: Freepik

bakabar.com, JAKARTA - Hormon, adalah pembawa pesan kimia dalam tubuh. Hormon dapat mempengaruhi banyak aspek, termasuk kesehatan fisik dan mental.

Sebagai pesan yang dikeluarkan oleh kelenjar endoktrin ke seluruh tubuh. Hormon dapat memengaruhi banyak aspek dalam tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan, kesehatan seksual, dan reproduksi.

Tak cuma secara fisik, hormon juga memiliki peran besar dalam kesehatan mental, seperti mengatur suasana hati dan emosi pada manusia.

Hormon disekresikan pada sekelompok kelenjar endoktrin dalam tubuh yang meliputi kelenjar bawah otak, pineal, tiroid, pankreas, kelenjar adrenal, ovarium dan testis.

"Hampir semua hormon memengaruhi suasana hati, emosi dan kesehatan mental seseorang," ucap Nana Vasan, MD, seorang psikiater, dikutip Verywell Mind, Senin (18/12).

Saat penyampaian pesan tersebut, berdampak besar terhadap perubahan emosi, dan berbagai aspek lainnya.

hormon bahagia
Hormon bahagia pada tubuh manusia penting untuk terus diaktifasi agar kesehatan mental terjaga. Foto: chappixs/istock photo

Setiap manusia memiliki berbagai hormon yang mempengaruhi kondisi tubuh, yaitu:

Dopamin

Dalam tubuh, neurotransmitter serta reseptor dopamin berperan penting dalam mengatur suasana hati dan emosi. Selain itu, dopamin turut terlibat dalam sistem kerja di otak.

Serotin

Salah satu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan kebiasaan. Serotin juga bertanggung jawab terhadap fungsi memori.

Ketidakseimbangan serotin mempengaruhi pada kondisi kejiwaan, termasuk gangguan depresi, kecemasan, stres, pasca-trauma, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Kortisol

Menjadi satu hormon yang mendendalikan stres dalam tubuh. Kortisol juga disebut hormon steroid. Secara khusus terlibat dalam respon stres dalam tubuh, yang diaktifkan saat menghadapi situasi stres dan menakutkan.

Kortisol menggerakkan sistem 'fight or flight' dalam tubuh, dan reaksi tubuh seperti detak jantung dan pernapasan yang menjadi lebih cepat, terjadi saat situasi tersebut terjadi.

Hormon Tiroid

Dikeluarkan melalui kelenjar tiroid dalam tubuh. Hormon ini mempengaruhi metabolisme, jantung, paru-paru, dan kinerja otot.

Terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan.

Dampak Perubahan Hormon terhadap Kesehatan Mental

Ketidakseimbangan Hormon Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental. Foto: iStockPhoto
Ketidakseimbangan Hormon Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental. Foto: iStockPhoto

Sepanjang hidup, hormon akan berubah dan memandu terhadap pertumbuhan dan perkembangan di masa anak-anak dan remaja.

Pada perempuan, stres mempengaruhi saat menstruasi dan berdampak pada kadar hormon, seperti kortisol.

Pemicu tertentu dapat menyebabkan kita merasakan suatu emosi, dan dapat memengaruhi secara keseluruhan. Sehingga, perubahan hormonal bulanan pada siklus menstruasi meyebabkan masalah suasana hati dan mudah tersinggung.

Selama menopause, kadar estrogen dan profesteron menurun, yang menyebabkan kecemasan dan depresi.

Selain itu, perubahan hormon tiroid mempengaruhi kesehatan mental, jika terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan kecemasan pada seseorang.

"Hormon memiliki hubungan langsung dengan perasaan secara mental dan fisik," ucap Dr. Vasan.

Melakukan Yoga dapat meredakan depresi - apahabar
Melakukan Yoga dapat meredakan depresi. Foto: dok. Alodokter

Kelenjar endoktrin dalam tubuh bertugas sebagai penjaga keseimbangan homeostasis. Dan ketika zat tersebut hilang, kelenjar endokrin akan berusaha mengembalikannya.

Selama masa ketidakseimbangan hormon, Anda mungkin mengalami berbagai perubahan tubuh, termasuk kesehatan mental.

"Ini salah satu penyebab pasien dengan gangguan endokrinologis memiliki gejala kesehatan mental," ujar Aron Tendler, MD, kepala petugas medis BrainsWay.

Ketidakseimbangan hormon dapat berimbas terhadap kesehatan mental, termasuk pada kondisi tiroid seperti hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid), yang biasanya dikaitkan dengan suasana hati yang buruk atau depresi.

Atau hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid), yang biasanya dikaitkan dengan mudah tersinggung dan cemas.

Pada perempuan, sindrom pramenstruasi, depresi pasca-persalinan, dan perimenopause dan menopause juga menjadi penyebab terhadap ketidakseimbangan hormon tersebut.

Dalam mempertahankan hormon agar stabil, Anda dapat melakukan gaya hidup sehat, tetap terhidrasi dan melakukan kontrol mengenai kesehatan mental dengan dokter ahli untuk melakukan diagnosis dan perawatan yang dibutuhkan.

Editor
Komentar
Banner
Banner