apahabar, JAKARTA – Untuk menjaga kesehatan ginjal dan organ tubuh lainnya sangat dianjurkan untuk minum air dalam jumlah yang tepat.
Selama ini kita mengetahui bahwa setiap orang harus minum delapan gelas air per hari. Namun sebenarnya berapa banyaknya air yang dibutuhkan setiap orang berbeda tergantung usia, iklim, intensitas olaharaga, kondisi kehamilan, menyusui, dan penyakit.
Peran air tehadap tubuh sangat besar, sekitar 60-70 persen berat badan kita terdiri dari air. Air dapat membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urin.
Air juga sangat dibutuhkan untuk membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir kembali ke ginjal.
“Kebutuhan air pada pria sekitar 13 cangkir atau 3 liter setiap hari, dan wanita membutuhkan sekitar 9 cangkir atau 2,2 liter air setiap harinya,” menurut Institute of Medicine, melansir dari National Kidney Foundation.
Berbeda jika seseorang mengidap gagal ginjal karena tidak boleh mengonsumsi air yang terlalu banyak. Ketika menderita gagal ginjal, ginjal sudah tidak lagi bekerja secara efektif dalam menyaring limbah tubuh.
Kurang atau tidaknya mengonsumsi air dapat dilihat dari warna urin. Jika urin berwarna kuning tua maka bertanda mengalami dehidrasi.
Hidrasi sangat penting bagi tubuh, air dapat membantu mencegah batu ginjal dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang dapat melukai ginjal.
Penyakit batu ginjal akan lebih sulit terbentuk apabila tubuh memiliki kadar air yang cukup untuk mencegah kristal yang saling menempel.
Namun overhidrasi ketika mengonsumsi terlalu banyak air juga bisa membahayakan tubuh. Umumnya, setiap harinya kita minum sekitar 2 liter.
Ketika tubuh menerima air dalam jumlah yang berlebih bisa membuat beberapa organ kewalahan.
Komplikasi terbesar dari overhidrasi adalah mineral, elektrolit, dan zat larut lainnya yang menjadi terlalu encer karena konsumsi air yang berlebih.