LIFESTYLE

Menentukan Kepribadian Berdasarkan Tulisan Tangan

Kepribadian seseorang lazimnya dicerminkan lewat sejumlah kebiasaan yang dilakukan, salah satunya tulisan tangan

Featured-Image
Ilustrasi tulisan tangan (Foto: Quora)

bakabar.com, JAKARTA – Kepribadian seseorang lazimnya dicerminkan lewat sejumlah kebiasaan yang dilakukan, salah satunya tulisan tangan. Bukan terkaan belaka, penentuan karakter berdasarkan tulisan tangan ini sudah dipelajari secara ilmiah.

Adalah grafolog, ilmu yang meyakini bahwa setiap goresan, spasi, hingga susunan tulisan menunjukkan ciri tertentu. Bila dikumpulkan, ciri tersebut akan bisa menunjukkan identitas maupun kepribadian seseorang.

Jean-Hippolyte Michon adalah orang pertama yang menerapkan ilmu tersebut pada 1871. Hingga saat ini, grafolog masih terus berkembang, bahkan seringkali dipergunakan dalam pemeriksaan atau analisis psikologis.

Cronje dan Roets dalam Graphology in Psychological Assesment: A Diagnosis in Writing (2013) menemukan korelasi antara hasil grafologi dengan pemeriksaan kepribadian. Ini membuktikan grafologi dapat digunakan untuk mendampingi proses diagnosis dalam pemeriksaan psikologis.

Adapun Rosyidah dan Rochmawati dalam jurnal Analisis Kepribadian Melalui Tulisan Tangan Menggunakan Metode Support Vector Machine (2019) mengungkapkan ada tujuh fitur tulisan tangan yang sering dipakai dalam identifikasi kepribadian.

Fitur tersebut ialah garis dasar, ukuran, spasi antarbaris, spasi antarkata, penekanan tulisan, dan kemiringan tulisan. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

Garis Dasar

Garis dasar atau baseline merupakan garis imajiner di mana bagian bawah huruf zona tengah sejajar. Fitur ini menunjukkan stabilitas emosional seseorang.

Ada empat macam garis dasar, yakni naik, lurus, turun, dan tidak beraturan. Masing-masing tipe baseline ini pun punya makna berbeda.

Tulisan dengan baseline lurus, misalnya, menandakan bahwa si penulis merupakan orang yang tenang dan santai. Sedangkan, garis dasar naik mengindikasikan sifat ambisius yang terkadang menjadi arogan, di mana memaksakan orang lain untuk mengikuti ambisi tersebut.

Adapun garis dasar tidak beraturan menandakan bahwa si penulis merupakan sosok yang suka bicara dan penuh semangat. Saking semangatnya, dia menulis dengan ekspresif, sehingga tak beraturan.

Ukuran

Ukuran tulisan mewakili keinginan si penulis untuk diperhatikan. Tulisan besar serta tebal menunjukkan bahwa penulis ingin mengatakan “perhatikan aku”, di mana pada realitanya cenderung memiliki jiwa besar dan senang bergaul. 

Sebaliknya, tulisan kecil menandakan kurang ingin diperhatikan. Mereka, umumnya, memiliki karakter pemalu, tertutup, dan senang mengamati. Adapun ukuran normal berarti konsentrasi dan fokus yang dimiliki si penulis terbilang baik. 

Spasi Antarbaris

Jumlah ruang di antara garis-garis pada halaman mengindikasikan tentang keteraturan dan kejernihan pemikiran. Tulisan dengan jarak yang besar menunjukkan bahwa si penulis suka kebebasan dan enggan bergantung kepada orang lain.

Adapun orang yang memiliki tulisan dengan jarak antarbaris yang sempit cenderung lebih menyukai kebersamaan.

Spasi Antarkata

Spasi antarkata menandakan ‘jarak’ atau batasan yang ingin dipertahankan oleh penulis antara dirinya dengan orang lain. Penulis menggambarkan dirinya sendiri manakala dia menempatkan setiap unit kata pada halaman.

Hal itu berarti, jarak di antara kata-kata yang ditulis mengindikasikan kenyamanan emosional dengan orang lain. Dengan kata lain, jarak tersebut bisa dimaknai sebagai batas teritorialnya.

Penekanan Tulisan

Tekanan pada tulisan menggambarkan kondisi mental dan fisik si penulis. Kalau penekanan terlihat berat, itu berarti penulis tengah mengalami stres. Sebaliknya, tekanan tulisan ringan menandakan penulis tidak sedang merasakan stres.

Selain itu, mereka yang menulis dengan penuh tekanan tekanan juga dimaknai memiliki karakter emosi yang kuat. Sedangkan, orang dengan tekanan tulisan ringa,n cenderung berkepribadian sensitif.

Kemiringan Tulisan

Kemiringan tulisan menunjukkan interaksi emosional penulis. Orang yang menulis miring ke kanan cenderung berkarakter ekstrovert, seperti mudah berkenalan dengan orang baru dan senang bersosialisasi.

Sebaliknya, orang dengan tulisan tangan yang miring ke kiri adalah introvert. Mereka cenderung suka menghabiskan waktu sendiri dan fokus pada pikirannya.

Editor


Komentar
Banner
Banner