bakabar.com, Magelang - Sejak lama, kuliner Kota Magelang identik dengan gethuk, kupat tahu dan sop senerek. Tak heran jika banyak pelancong yang singgah di Kota Magelang selalu membeli kuliner tersebut sebagai oleh-oleh untuk dibagikan kepada kerabat dan saudara.
Selain gethuk, kupat tahu dan sop senerek, Magelang ternyata memiliki hidden gems alias harta karun kuliner tersembunyi yang otentik. Kuliner legendaris yang usianya sudah lebih dari 60 tahun itu adalah Es Krim Mahkota.
Kedai es krim itu terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 41, Magelang, Jawa Tengah. Di dalamnya sejumlah peralatan dengan nuansa jadoel sangat terasa. Bagi mereka yang ingin bernostalgia dengan masa-masa itu, pasti bisa menikmatinya.
Selain itu, kesan antik begitu melekat, terlihat dari etalase, hiasan dinding, lemari kaca, bahkan meja kursi yang digunakan berasal dari zaman dahulu.
Baca Juga: 3 Resep Es Krim yang Wajib Dicoba saat Cuaca Ekstrem
Kepada bakabar.com, pemilik kedai es krim Mahkota, Muljono Prodjohartono (53) dan sang istri, Farida Sumantio (50) bercerita bahwa usahanya itu sudah berdiri sejak 1930-an.
"Kami generasi ketiga yang melanjutkan produksi es krim Mahkota, pendirinya kakek saya, Kwee Keegie," kata Muljono saat dijumpai pada Rabu (3/5).
Muljono mengungkapkan jika pada awalnya, yakni sekitar tahun 1930 an, kedai es krim milik kakeknya itu pertama kali beroperasi di kawasan Ambarawa. "Lalu 1936 baru buka di Magelang. Namanya saat buka dulu Bie Seng Ho," ujarnya.
Saat itu, kata Muljono, kedai milik kakeknya hanya menjual roti dan aneka jenis kue. "Kemudian, kakek menemuka resep es krim potong, atau kalau orang sini bilangnya es blok," ujarnya.
Baca Juga: Tips Membuat Es Krim Selembut Mixue di Rumah
Seiring berjalannya waktu, dagangan es krim racikan kakeknya itu ternyata lebih diminati pengunjung ketimbang roti.
"Akhirnya 1945 diubah namanya menjadi Es Krim Mahkota. Tapi tetap berjualan roti dan menu utamanya diganti es krim," tutur Muljono.
Menurut Muljono, es krim Mahkota yang mereka produksi sangat khas dan otentik lantaran menggunakan resep keluarga dan menggunakan bahan baku susu segar tanpa bahan pengawet.
"Ada 3 varian rasa, kami tidak pernah menambah atau mengurangi sejak kedai ini berdiri, yaitu Moca, Vanila dan Coklat," ujarnya.
Baca Juga: Selain Indomie Goreng, Ini Es Krim dengan Rasa Terunik di Dunia
Bukan tanpa alasan, Muljiono enggan memodifikasi resep dengan menambah rasa baru. Menurutnya, rasa otentik dan legendaris itu yang membuat tokonya banyak didatangi pembeli. Selain itu, rasa otentik menjadi pembeda dengan es krim kebanyakan.
"Tidak apa-apa dibilang kuno. Justru ini yang khas, pelanggan kami juga masih ada yang datang, bahkan sekarang membawa cucunya," kata Muljono.
Untuk harga, satu potong es krim Mahkota di kedai milik Muljiono dibanderol Rp10.000. Menurut Muljono, harga tersebut masih terjangkau masyarakat.
Seorang pembeli yang berkunjung, Saras (64) mengungkapkan, ia sudah mencicipi es krim Mahkota sejak duduk di bangku SD.
Baca Juga: Menyusuri Keunikan Pasar Sanggrahan Magelang, Hanya Buka dan Ramai saat Wage
"Sudah lama sekali, sewaktu ibu saya masih ada, sekarang datang ajak cucu," kata Saras.
Saras menjelaskan, menu yang biasa ia beli adalah es krim Vanila. "Kalau cucu saya es krim Mahkota yang coklat. Beda selera, tapi kedai tujuannya sama," tukasnya.