Nasional

Membanggakan, Dokter Praktik Mandiri Terbaik Indonesia Ada di Balangan

apahabar.com, PARINGIN – Di Balangan, terdapat seorang dokter yang membuka praktik mandiri yang jarang dilakukan tempat…

Featured-Image
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, serta Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris (kanan) bersama Dr Ismawati di tempat praktiknya, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Sabtu. apahabar.com/Hawari

bakabar.com, PARINGIN – Di Balangan, terdapat seorang dokter yang membuka praktik mandiri yang jarang dilakukan tempat praktik lain.

Namanya Ismawati. Tempat praktiknya berada di Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Ia melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Karena semangatnya, Ismawati diapresiasi. Ia diganjar role model Dokter Praktik Mandiri terbaik di Indonesia. Ajang BPJS Kesehatan Award, belum lama tadi.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris sampai mengunjungi lokasi praktiknya, Sabtu kemarin. Hadir pula Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi.

Dr. Ismawati ternyata mitra kerja BPJS Kesehatan. Khusus untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Dokter Praktik Mandiri. Ia melayani sekitar 3 ribu peserta JKN-KIS.

Kinerja Dr Ismawati sangat baik. Dilihat dari capaian angka kontak dengan peserta mencapai 217 per mil. Atau sebanyak 217 dari 1.000 peserta.

“Melayani pelayanan kesehatan peserta, baik kuratif maupun promotif preventif dan rehabilitatif,” ujar Fachmi Idris.

Kinerja rasio rujukan non spesialistik 0%, rasio peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) berkunjung sebesar 79%, sehingga capaian rasio rujukan totalnya hanya sebesar 9% (Juni 2019). Artinya, di tangan dingin Ismawati sebagian besar pelayanan kesehatan efektif terselesaikan. Tanpa harus dirujuk ke rumah sakit.

“Dari sisi kepatuhan, Dr Ismawati menunjukkan bahwa pihaknya telah memenuhi 96% persyaratan yang ditetapkan regulasi, salah satunya kelengkapan Surat Izin Praktik (SIP),” jelasnya Fachmi.

Dr Ismawati juga telah mencapai nilai WTA (KESSAN) lebih dari 85. Serta melaksanakan program rujuk balik. Ada juga sistem antrean untuk meningkatkan layanan pada peserta.

Pemilihan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) penerima penghargaan BPJS Kesehatan Award 2019 dilaksanakan bertahap. Dimulai dari seleksi seluruh FKTP yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Usai melewati tahapan seleksi di tingkat kantor cabang, kedeputian wilayah, hingga tingkat pusat, FKTP yang lolos seleksi selanjutnya mendapat kunjungan. Dari tim juri eksekutif. Untuk menilai kondisi riil di lapangan.

Hal-hal yang menjadi kriteria penilaian FKTP, meliputi pemenuhan SIP dokter/dokter gigi secara berkesinambungan.

Lalu, kepatuhan dalam klaim sesuai ketentuan. Kemudian, pemenuhan SIP bidan, pengelolaan Program Rujuk Balik (PRB).

Peningkatan hasil rekredensialing, kepatuhan dalam pelayanan tanpa urun biaya, peningkatan hasil WTA. Juga, capaian hasil KBK, dan rasio rujukan.

Adalagi, kriteria penilaian yang mencakup desain atau penatalaksanaan ruang layanan peserta. Lalu, inovasi FKTP -khususnya dalam sistem antrean dan sistem pelayanan- serta pemanfaatan teknologi atau digitalisasi dalam pengelolaan layanan.

Sejauh ini, kehadiran JKN-KIS dinilai telah memacu fasilitas kesehatan di Indonesia. Dalam mengembangkan dan menyempurnakan mutu layanan kesehatan.

“Kami sangat mengapresiasi semangat Dr Ismawati yang telah konsisten memberikan pelayanan terbaik dan mempermudah pasien JKN-KIS dalam mengakses layanan kesehatan. Harapan kami, ini bisa menjadi inspirasi bagi fasilitas kesehatan lainnya," pungkas Fachmi.

Baca Juga: Dandim 1003/Kandangan Ulurkan Bantuan Kursi Roda ke Kusasi

Baca Juga: Eks Gubenur Kalsel: Masyarakat HST Sejahtera Tanpa Tambang

Baca Juga: Demo Masak di Barabai, Antusiasme Warga Bikin Mama Lita Terharu

Reporter: Agus Suhadi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner