bakabar.com, JAKARTA – Tanggal 23 Juni, berteparan dengan perayaan Hari Janda Sedunia, yakni sebuah perayaan yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap hak perempuan dengan status janda yang kerap terdiskriminasi.
Tak pelak, status janda saat ini masih dilekatkan dengan predikat buruk. Bahkan banyak yang memandang status ini menyimpang hingga mencoreng kualitas dan kemampuan seorang perempuan.
Oleh sebab itu, sebuah inisiatif lahir dari Raj Loomba, seorang pengusaha asal India yang berbasis di Inggris yang menggagas perayaan khusus bagi janda, sebagai bentuk penghormatan terhadap janda-janda di seluruh dunia.
Untuk merayakan dan memupuk kesadaran tentang pentingnya mengubah stigma buruk pada janda, berikut rekomendasi film yang ditujukan untuk memahami kehidupan perempuan berstatus janda.
Baca Juga: Hari Janda Sedunia: Upaya Berdaya dalam Kepungan Stigma
Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017)
Rekomendasi pertama merupakan film karya sineas tanah air, Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak. Film itu disutradari Mouly Surya dan dibintangi oleh Marsha Timothy.
Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak bercerita tentang perjalanan seorang janda di pedalaman Sumba bernama Marlina untuk mencari keadilan atas kejadian pemerkosaan yang menimpanya.
Ia menjadi janda setelah sang suami meninggal dunia dan membuatnya terlilit hutang. Suatu malam, para penagih hutang tersebut datang ke rumahnya.
Selain mengambil ternak yang dimilikinya, pemimpin kelompok tersebut, Markus, juga memiliki niat jahat pada Marlina. Marlina berhasil meracuni beberapa anak buah Markus.
Sayangnya ia tak bisa mengelak dari pemerkosaan yang dilakukan Markus. Saat Markus memperkosanya di ranjang, Marlina kemudian mengambil golok dan menebas kepala Markus hingga terputus.
Marlina berniat untuk mencari keadilan atas kejadian tersebut dengan membawa kepala Markus untuk dilaporkan ke kantor kepolisian daerah setempat.
Baca Juga: Antusiasme Pengunjung Jakarta Fair 2023, Keliling buat Healing!
The Night House (2020)
Berikutnya adalah film yang bergenre horror dan thiller yang berjudul The Night House. Film itu disutradari oleh David Bruckner dan dibintangi sejumlah artis Hollywood ternama, seperti Rebecca Hall dan Sarah Goldberg.
The Night House bercerita tentang Beth (Rebecca Hall) merupakan seorang istri dari seorang arsitek ternama bernama Owen (Evan Jonigkeit). Hidup mereka layaknya sepasang suami istri pada umumnya.
Mereka menjalani hidup dengan nyaman tanpa adanya masalah. Namun, suatu hari Betj menemukan suaminya melakukan bunuh diri. Ia kemudian syok dan harus menjalani hidup sendiri.
Merasa penasaran, Beth mangambil tindakan untuk menyelidiki apa yang menyebabkan sang suami terdorong untuk bunuh diri. Sejak saat itu ia mulai diusik oleh sosok supernatural.
Baca Juga: Fourtwnty di Jakarta Fair 2023, Semarak dan Khidmat dengan Lagu Kebangsaan
Pagglait (2017)
Pagglait merupakan film produksi India yang disutradari oleh Umesh Bist. Film tersebut juga diramaikan oleh sejumlah artis ternama Bollywood seperti Sanya Malhotra dan Ashutosh Rana.
Film itu bercerita tentang seorang janda muda bernama Sandhya yang baru saja kehilangan sang suami dan harus meratapi Nasib hingga jatuh dalam kesedihan.
Sandhya kemudian berniat untuk melakukan perjalnan untuk mencari jati diri di tengah suasana duka. Tapi, hal itu jutru mendapat tentangan keras dari keluarganya.
Ia pun tetap melakukan berusaha bangkit dari keterpurukan dan membangun indetitas diri yang baru meski mendapat tentangan dari banyak pihak.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Koin Bisa Berdiri Stabil di Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Susah Sinyal (2017)
Selanjutnya adalah film bergenre komedi hasil garapan Ernest Prakasa yang berjudul Susah Sinyal. Film itu dibintangi oleh Adinia Wirasti, Aurora Ribero, Ernest Prakasa, Valerie Thomas dan Refal Hady.
Susah sinyal bercerita tentang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengacara bernama Ellen (Adinia Wirasti). Akibat dari oekerjaan yang dilakoninya, Ellen jarang menghabiskan eaktu bersama anaknya, Kiara (Aurora Ribero).
Beniat merubah situasi vanggung dengan ibunya, Kiara berniat untuk membawa ibunya pergi liburan ke Sumba. Sumba sendiri dikenal sabagi daerah yang masih sulit dijangkau oleh internet.
Hal itu yang kemudian memaksa Ellen untuk menjauh dari pekerjaan dan menghabiskan waktu lebih banyak bersama Kiara.