bakabar.com, MAGELANG - Museum Cagar Budaya (MCB) Candi Borobudur menggelar pameran immersive dengan memadukan seni, sejarah dan teknologi masa kini.
Pameran yang mengusung tema "Vijnana, Ada Tiada" itu merupakan bagian dari 'The 8th International Experts Meeting on Borobudur 2023'.
"Paduan teknologi masa kini dengan lighting dan pengelolaan seni yang menarik ini bisa dijadikan cara untuk mengedukasi sekaligus mengenalkan sejarah Candi Borobudur kepada masyarakat," kata Sub Koordinator Perencanaan dan Keuangan Museum Cagar Budaya, Muhammad Iqbal, Kamis (26/10).
Selain menampilkan seni cahaya yang unik, pameran tersebut juga mengisahkan tentang Candi Borobudur yang berusia lebih dari 1.000 tahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Achmad Husein berharap pameran tersebut dapat meningkatkan wawasan masyarakat terutama generasi muda.
Baca Juga: Tari Kinnara Kinnari, Karya Seni yang diadaptasi dari Relief Candi Borobudur
"Adanya pameran ini bisa mengenalkan tentang arti pentingnya dunia budaya kepada generasi penerus bangsa," imbuhnya.
Seorang pengunjung asal Malang Raras mengaku takjub dengan adanya pameran immersive Vijnana.
"Kebetulan sedang berkunjung ke Borobudur, kemudian dari guide mengatakan ada pameran bagus, jadi mampir," katanya.
Raras menuturkan, meski tanpa dekorasi meriah, pameran tersebut menyajikan sejarah dan teknologi visual yang lengkap, sehingga pengunjung bisa lebih mudah belajar sejarah Candi Borobudur.
"Teknologi vidio, tata cahaya dan suaranya lengkap, kami bisa mengenal Candi Borobudur dengan cara kekinian dan estetik," kata dia,
Pameran Vijnana, Ada Tiada telah melalui riset panjang dan proses penelitian para seniman serta ahli.
Adapun kurator pameran Vijnana, Ada Tiada adalah seniman ternama, Ignatiua Nilu.
Pameran Vijnana, Ada Tiada dibuka untuk umum pada 25-26 Oktober 2023 pukul 10.00-21.00 WIB.
Pengunjung Candi Borobudur yang ingin melihat pameran tersebut tidak dipungut biaya masuk alias gratis.
Namun, ada ketentuan yang harus ditaati yakni untuk dapat memasuki ruangan pameran maskimal 15 orang untuk satu rombongan.
Oleh karena itu, pengunjung yang lain harus menunggu kurang lebih 10 menit untuk masuk ke dalam dan menyaksikan pameran Vijnana, Ada Tiada.
