bakabar.com, TANJUNG – Para buruh PT Saptaindra Sejati (SIS), anak perusahaan PT Adaro bakal menggeruduk kantor DPRD Tabalong.
Aksi demonstrasi sebagai tindaklanjut instruksi DPP Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum Nomor 95/DPP/FSP-KEP/IV/2022 tertanggal 11 April 2022 tentang Penegasan Instruksi Organisasi.
Dalam unjuk rasa, sejumlah isu akan disampaikan para buruh ke pemerintah. Di antaranya menolak Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.
Kemudian menolak upah murah, hapus outsourcing, lalu turunkan harga bahan pokok.
Ketua PUK SP KEP SIS ADMO, Muhammad Riyadi, saat diwawancarai bakabar.com, mengupayakan aksi bakal berjalan damai.
“Dalam surat penegasan tersebut kami diperintahkan dalam pelaksanaannya harus berjalan dengan baik-baik,” jelasnya, Sabtu (14/5).
Mengingat keterbatasan waktu, pihaknya tengah sibuk menyusun kepanitiaan menjelang aksi pekan depan nanti.
“Karena waktu yang ada sangat terbatas maka kami sudah segera menyusun kepanitiaan berkoordinasi dengan DPC SP KEP Kabupaten Tabalong,” sambungnya.
Rencana aksi sendiri, kata Yadi, akan dipusatkan di halaman kantor DPRD Tabalong di Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
“Awalnya kami akan mengikuti aksi serentak ini di seluruh Indonesia pada hari ini. Namun, dari hasil koordinasi kami dengan ketua DPRD dan Polres Tabalong maka diundur beberapa hari ke depan,” bebernya.
Menurut Yadi, selain mengangkat isu sesuai instruksi DPP, pihaknya juga menuntut adanya pemerataan bonus produksi untuk seluruh karyawan PT Saptaindra Sejati di wilayah operasional tambang PT Adaro.
“Ya, dalam aksi tersebut ada empat isu yang diangkat sesuai instruksi DPP SP FSP KEP, ditambah tuntutan kami ke perusahaan yaitu pemerataan bonus produksi,” pungkas Yadi.
Di lain pihak, aksi menarik dilakukan sejumlah buruh di Banjarmasin. Mengenakan atribut oranye, mereka menggelar aksi bersih-bersih dalam rangka Mayday di masjid Jalan Mantuil Permai, Kota Banjarmasin, Sabtu (14/5).