bakabar.com, TANJUNG - Ratusan buruh yang tergabung pada DPC Federasi SP KEP Kabupaten Tabalong menggelar peringatan hari buruh internasional atau mayday.
Kegiatan tersebut digelar bersama Bupati dan Wakil Bupati Tabalong, HM Noor Rifani-Habib Muhammad Taufani Alkaf beserta Forkopimda setempat. Hadir pula Ketua Komisi I yang merupakan mitra kerja Disnaker Tabalong, H Akhmad Helmi.
Kegiatan tersebut juga mengundang sejumlah anak panti asuhan. Sejumlah anggota Polres Tabalong juga berhadir untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
Ketua DPC Federasi SP KEP Kabupaten Tabalong, Sahrul, mengatakan kegiatan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Jika sebelumnya kami menurunkan anggota yang banyak, tahun ini hanya sekitar 500 orang, tempatnya juga tidak di halaman kantor DPRD tetapi di halaman Pendopo Bersinar, ini juga setelah berkoordinasi dengan pihak terkait," jelasnya.
"Sementara berkurangnya anggota yang turun lebih karena kami tidak ingin mereka terkena sanksi oleh perusahaan karena tidak masuk kerja dan juga berimbas pada pemasukan mereka," imbuh Sahrul.
Meski peringatan hari buruh dikemas dengan syukuran dan bakti sosial, pada kegiatan itu Sahrul beserta jajaran tetap menyampaikan sejumlah tuntutan.
Tuntutan yang disampaikan ada 13 poin, salah satunya menolak efisiensi anggaran pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan pertanian.
Terkait tuntutan tersebut Bupati Tabalong HM Noor Rifani mengatakan efisiensi yang dilakukan pihaknya tidak berkaitan dengan anggaran pendidikan, infrastruktur, kesehatan.
"InsyaAllah efisiensi yang kami lakukan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat," jelasnya.
"Kami memastikan program Tabalong Smart terkait pendidikan, kesehatan dan infrastrur adalah program prioritas yang akan kami laksanakan dari tahun pertama hingga kelima nantinya," tegas H Fani.
H Fani juga memastikan akan terus meningkatkan mutu kesehatan dan pendidikan di daerah ini.
"Kami memastikan pelayanan rumah sakit semakin baik, saat ini pelayanan BPJS akan sama dengan pasien umum dan pelayanan sudah berbasis online dan anjungan mandiri untuk pendaftaran," bebernya.
"Kami juga telah meluncurkan dan melaksanakan program homecare untuk lansia, disabilitas dan penyandang stroke yang mana petugas medis dan dokter datang ke rumah pasien," tandas H Fani.