bakabar.com, JAKARTA - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meluncurkan 'Dana Nusantara' untuk memberikan solusi terkait pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) lokal dan masyarakat adat serta lingkungan.
Harapannya, berbagai dukungan yang diterima oleh masyarakat adat dan komunitas lokal, tidak hanya sekadar dukungan dana dan program, tapi juga memiliki nilai-nilai dan makna dalam pengelolaanya.
Dana Nusantara menjadi inisiatif yang pertama di dunia terkait penyaluran dana hibah secara langsung untuk masyarakat adat dan komunitas lokal dalam mengelola tanah, air, serta wilayah adat dan lingkungan hidup.
"Jelas, bahwa 80% keanekaragaman hayati dunia dilindungi dan dikelola oleh masyarakat adat dan komunitas lokal. Dengan dukungan Dana Nusantara, kami berharap kontribusi dalam mengurangi emisi, deforestasi dan degradasi hutan akan semakin besar," kata Rukka Sombolinggi, Sekjen AMAN kepada wartawan, Senin (8/5).
Baca Juga: Perlindungan Hak Masyarakat Adat, BRWA: Masih Lemah
Selama ini, dikatakan Rukka, dana global untuk perubahan iklim dan menjaga lingkungan masyarakat adat dan komunitas lokal, jumlahnya sangat sedikit. Dari total dana sebesar USD270 juta, ternyata yang diterima masyaraat adat dan komunitas lokal sangat kecil.
"Hanya 16% atau USD47 juta yang disalurkan langsung," ujarnya.
Menurutnya, wilayah dan ruang hidup masyarakat adat dan komunitas lokal semakin hari semakin terancam akibat lemahnya perlindungan dan pengakuan oleh pemerintah dan derasnya arus investasi ke daerah.
"Kita perlu membuat terobosan baru untuk melindungi dan mengelola tanah, wilayah, dan sumber daya masyarakat adat dan komunitas lokal," pungkasnya.
Baca Juga: Taman Bakau Biak, Peningkatan Ekonomi Warga dan Pelibatan Masyarakat Adat
Diketahui, Tiga organisasi yang dikenal memiliki rekam jejak dalam menjaga lingkungan, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), hari ini, Senin (8/5) meluncurkan sebuah inisiatif bersama yang diberi nama Dana Nusantara.
Inisiatif itu ditujukan untuk memberikan pendanaan langsung kepada komunitas anggota dari tiga lembaga tersebut, agar mampu bergerak lebih masif dalam menjaga Bumi untuk kelangsungan kehidupan manusia di masa depan.