Hot Borneo

Masuk Musim Hujan, BPBD Kalsel Pasang 19 EWS

Memasuki musim penghujan, BPBD Kalsel mulai mengantisipasi ancaman bencana alam. Salah satunya dengan memasang EWS.

Featured-Image
Kasubbid Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Ariansyah. Foto-aphabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mulai mengantisipasi ancaman bencana alam.

Salah satunya dengan memasang Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini. Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah mengatakan, tahun ini ada 19 EWS yang dipasang.

"Delapan EWS pakai anggaran kami, sedangkan yang 11 unit menggunakan anggarannya Dinas PUPR Kalsel," kata Ariansyah, Jumat (4/11).

Delapan EWS dari BPBD Kalsel dipasang di empat kabupaten. Yakni, Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Banjar. "Jadi, masing-masing kabupaten dipasangi dua EWS," bebernya.

Sedangkan 11 unit EWS dari Dinas PUPR Kalsel, disebar di enam kabupaten. Di Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan dan Tapin.

Ariansyah mengaku, untuk jumlah masing-masing kabupaten, teknisnya ada di PUPR. Dengan dipasangnya EWS di 10 kabupaten, maka ada tiga daerah yang tidak kebagian. Yaitu, Barito Kuala, Banjarmasin dan Banjarbaru.

Ariansyah menyebut, tiga daerah ini masih menerima peringatan dini dari EWS yang dipasang di wilayah hulunya.

Misal Banjarbaru dan Banjarmasin kata dia, bisa menerima info dari Banjar. Sedangkan Batola dari Banjar dan Tapin.

Dengan dipasangnya 19 EWS ini, ia berharap bisa membantu BPBD bersama stakeholder terkait lebih cepat mendeteksi ancaman bencana alam.

"Sebab, lewat alat ini kita tahu bagaimana debit air di daerah itu," papar Ariansyah.

Adapun kondisi empat unit EWS yang lama, saat ini sudah kurang baik. Sehingga menurutnya, pemasangan EWS baru sangat dibutuhkan.

Selain itu, EWS yang ini juga lebih modern lantaran ada Cctv-nya. "Yang lama itu tidak pakai Cctv," tandas Ariansyah.

Kepala BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah menyampaikan, memasuki musim hujan ada beberapa bencana yang biasa dihadapi Banua. Yakni, banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.

"Untuk mengantisipasi hal ini, pemprov sudah melakukan beberapa persiapan. Salah satunya pelatihan relawan di kabupaten/kota," katanya.

Di samping itu, pihaknya juga selalu menyetok bahan makanan untuk para korban, apabila bencana terjadi. "Bahan makanan ini paling penting untuk korban. Tapi semoga saja Kalsel selalu aman," tuntasnya.

Baca Juga: Pemprov Kalsel Klaim Usulan Gelar Pahlawan Nasional Datu Kelampayan tak Ditolak

Editor


Komentar
Banner
Banner