bakabar.com, JAKARTA - Plt Menteri Kominfo, Mahfud MD menyebut belum ada kandidat yang ideal untuk mengisi jabatan Direktur Utama BAKTI Kominfo yang kini menjadi bancakan korupsi.
Hal ini menyusul seleksi terhadap 12 kandidat yang mendaftarkan diri tidak lolos asesmen profil perilaku dan kompetensi.
"Kita mengadakan seleksi untuk calon Dirut ini melalui satu lembaga asesmen center dari Universitas Indonesia, dan sudah lewat separuh perjalanan," kata Mahfud di Media Center Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
Baca Juga: Kejagung Limpahkan Berkas Tahap II Tiga Tersangka BAKTI Kominfo
"Ketika sudah mengerucut ini dinilai ternyata tidak ada yang lulus untuk jabatan Dirut, sehingga tidak ada yang bisa diwawancarai lebih lanjut," sambung dia.
Sementara Kepala Balitbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto mengatakan pada tahap awal Kemenkominfo sebenarnya menerima 23 pendaftar untuk seleksi terbuka tersebut.
Namun pada tahap seleksi administrasi, didapatkan hasil 15 orang yang lolos dari tahapan tersebut.
Selanjutnya, 15 orang tersebut kemudian diwajibkan menulis makalah dan pada tahapan ini kembali dilakukan penyaringan yang mengerucut pada hasil 12 orang.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Kemenkominfo Tak Terganggu Kasus Johnny Plate
Lalu akhirnya 12 orang terpilih diwajibkan untuk mengikuti asesmen profil perilaku, kompetensi manajerial, serta kompetensi sosial kultural bersama tim dari Universitas Indonesia.
Namun dari asesmen tersebut ternyata hasilnya seluruh peserta tersebut dinyatakan tidak lulus.
"Berdasarkan hasil penilaian tahap asesmen, pada pengisian jabatan Direktur Utama BAKTI maka panitia seleksi memutuskan bahwa 12 peserta yang mengikuti tahapan seleksi asesmen ini tidak ada yang memenuhi kompetensi yang telah ditentukan," ujar Hary.
Baca Juga: NasDem 'Pede' Kasus Johnny Tak Bikin Suara Anies Anjlok
Maka Kemenkominfo akan menyiapkan seleksi terbuka kembali untuk mengisi jabatan Direktur Utama BAKTI dalam waktu dekat.
Posisi Direktur Utama BAKTI perlu segera diisi agar pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia khususnya wilayah 3T bisa lebih lancar berjalan.
"Kita lagi buat pedomannya yang harus ditandatangani Pak Mahfud habis itu segera kita umumkan. Semoga hari Senin sudah bisa (untuk seleksi terbuka)," harap Hary.