bakabar.com, RANTAU- Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilyah di Kabupaten Tapin membuat debit air Sungai Tapin meluap, Senin (14/1). Akibatnya satu korban jiwa dinyatakan meninggal dunia.
Korban atas nama Muhammad Syarif warga Desa Linuh, Kecamatan Bungur. Korban merupakan santri di Pondok Pesantren Asuniyah, diduga sempat hanyut terbawa arus Sungai Tapin yang dalam.
Baca Juga:Ibu dan Dua Bocah Tewas dalam Kebakaran Rumah di Hulu Sungai Utara
Bahkan, debit air naik hingga kepermukaan pemukiman penduduk. Dari laporan polisi, banjir di Desa Linuh mengakibatkan 1 orang tewas terbawa arus sungai, Senin (14/1) petang. Selain itu juga merendam banyak rumah warga di sana.
Dari pantauan bakabar.com, Tim Pusat Pengendali Oprasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Tapin terlihat siaga. Mereka terus memantau debit alian sungai Tapin yang meluap ke permukiman penduduk. Seperi Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara.
Bahkan terpantau, pada petang hari Dusun Tayibbah, Desa Banua Halat Kanan, menuju Pulau Kutil, jalan sudah lumpuh total tak dapat dilalui kendaraan.
Reporter : Nasrullah HSSEditor: Ahmad Zainal Muttaqin