bakabar.com, TANJUNG – Warga Desa Hapalah Kecamatan Banua Lawas secara beramai-ramai mencari ikan di sungai persawahan.
Ikan ditangkap dengan alat tradisional yang mereka sebut bandung (membandung).
Bandung sendiri terbuat dari ayaman benang berbentuk segi empat yang keempat ujungnya diikat dengan bambu yang telah dihaluskan. Kemudian ujung bambu lainnya dimasukkan dalam dua bambu kecil yang kedua sisinya berlubang.
Setelah membentuk persegi empat, kemudian diikatkan ke bambu panjang berukuran 3 meter untuk mengangkatnya.
Biasanya menangkap ikan seperti ini mereka lakukan disaat air sungai di persawahan mulai surut, sehingga ikan sudah terkumpul.
Dengan berjejer di kanan-kiri tepi sungai mereka menjaga bandung dan sesekali mengangkatnya, berharap ada ikan yang berbuat.
Jajaran Dinas Perikanan (Diskan) Tabalong yang datang melihat kearifan lokal tersebut mengapresiasi cara warga mencari ikan tersebut.
Kepala Diskan Tabalong H Mugeni melalui Kasi Perikanan Tangkap, Dedy Rahnoni, mengatakan kegiatan membandung di Desa Hapalah merupakan kearifan lokal masyarakat dalam mencari ikan menggunakan peralatan ramah lingkungan.
“Kami menyambut baik penangkapan ikan secara tradisional tersebut, karena dapat melestarikan keberadaan ikan-ikan lokal di daerah ini,” katanya, Sabtu (11/9).
Menangkap ikan dengan membandung merupakan tradisi tahunan warga Hapalah untuk mendapatkan ikan.
“Kegiatan ini hendaknya terus dilestarikan dan ditingkatkan, sehingga bisa mempertahankan ketahanan budaya dalam menangkap ikan,” pungkas Dedy Rahnoni.