Olahana Ikan

Produk Olahan Ikan Warga Muara Muntai Tembus Pasar Luar Pulau

Masyarakat di Kecamatan Muara Muntai berhasil mengolah hasil tangkapan ikan, menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi.

Featured-Image
Ilustrasi olahan ikan warga Kecamatan Muara Muntai. Foto: Istimewa)

bakabar.com, TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memang dikenal sebagai wilayah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Salah satunya adalah sektor perikanan. Sektor ini sejak lama menjadi tonggak perekonomian utama masyarakat Kukar.

Dalam perjalanannya, masyarakat di Kecamatan Muara Muntai ditopang oleh sektor itu, mereka bahkan berhasil mengolah hasil tangkapan ikan, menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi dan memperoleh keuntungan dari hasil produk yang mereka buat.

Produk-produk ini juga sudah dipasarkan hingga luar daerah, seperti Jakarta dan Surabaya. Beberapa olahan ikan yang telah diproduksi masyarakat Muara Muntai adalah salai ikan, otak-otak, kerupuk, ikan asin dan juga olahan ikan lainnya.

Baca Juga: Meramu Road Map Pendidikan untuk Kemajuan SDM di Kukar

Camat Muara Muntai, Mulyadi mengatakan sektor perikanan berkembang karena wilayah Muara Muntai berada di kawasan air sungai Mahakam.

Warga di sana fokus mengembangkan potensi ikan air tawar seperti patin, tomang, nila, ikan mas, ikan jelawat dan baung. Selain perikanan budi daya, ada juga nelayan tangkap sungai atau danau yang menggunakan jaring dan mancing.

"Ada beberapa produk olahan ikan yang dilakukan oleh masyarakat dan sudah ada UMKM-nya. Salah satunya adalah membuat kerupuk, olahan amplang, abon. Kemudian ikan belida yang dibuat otak-otak,” terang Mulyadi, Kamis (2/11).

"Dengan adanya produk olahan ini, bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bisa dijadikan produk unggulan di Kecamatan Muara Muntai,” lanjut Mulyadi.

Kukar Mitra Pembangunan IKN-bakabar.com
Kukar Mitra Pembangunan IKN.Foto: Diskominfo Kukar.

Sebelum diolah menjadi produk, ikan-ikan tersebut hanya dijual dalam keadaan masih hidup, seperti  ikan baung yang dijual senilai Rp30 ribu per kilogram.

Tetapi, jika sedang musim ikan, maka harga-harga ikan akan anjlok drastis. Namun mereka mengupayakan pengembangannya. Kini sudah berbeda, hasil olahan ikan saja bisa dijual warga dengan harga Rp200 sampai Rp250 ribu per kilogramnya. 

Mulyadi berharap dengan adanya potensi yang melimpah ini bisa mendapat dukungan dari pemerintah kecamatan maupun kabupaten. Ia bersyukur, selama ini sudah ada sejumlah bantuan dari pemerintah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), seperti perahu dan alat tangkap ikan.

"Kami juga sangat berharap dengan pemerintah kabupaten yang selama ini sudah melakukan pembinaan bantuan apapun itu. Mungkin ke depannya lebih ditingkatkan lagi supaya masyarakat kita betul-betul merasakan kesejahteraan,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Editor


Komentar
Banner
Banner