bakabar.com, BANJARMASIN – Ledakan berskala besar terjadinya di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8) sore. 78 tewas, ribuan lainnya luka-luka.
Kabar ini rupanya cukup mengagetkan pemerintah Indonesia. Pasalnya, banyak WNI baik masyarakat sipil maupun anggota TNI yang berada di sana.
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (TMPP) TNI, Mayjen TNI Victor Simatupang memastikan 1.234 Anggota Satgas Kontingen Garuda UNIFIL yang tengah bertugas di Lebanon seluruhnya selamat.
Lantas, apakah ada personel dari Komando Resor Militer (Korem) 101/Antasari yang ditugaskan di Beirut, Lebanon?
Kepala Penerangan Korem 101/Antasari, Mayor CAJ Iskandar mengungkapkan tidak ada personel yang ditugaskan di Beirut, Lebanon.
“Tidak ada personel dari Kalsel yang ditugaskan ke sana,” ucap Mayor CAJ Iskandar kepada bakabar.com, Rabu (5/8) siang.
Tidak hanya Lebanon, kata dia, personel TNI asal Kalsel juga tidak ada yang ditugaskan di daerah Timur Tengah.
“Kalau ke Kongo pernah, sekitar dua tahun lalu,” katanya.
Kendati demikian, Mayor CAJ Iskandar berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa nahas tersebut.
“Semoga semua WNI dan anggota TNI yang bertugas selamat dan dilindungi,” pungkasnya.
Sebelumnya, akibat ledakan dahsyat itu, Kontingen Garuda mengalami kerugian materi berupa rusaknya 2 kendaraan operasional.
Bahkan Kapal Satgas MTF yang tengah bersandar di Pelabuhan Beirut diprediksi terimbas pula.
"Kapal milik KRI Hasanuddin yang diparkir di pelabuhan, kemungkinan terkena imbas ledakan," jelas Mayjen TNI Victor Simatupang.
Victor menuturkan, Kontingen Garuda saat ini sudah ikut serta membantu proses evakuasi korban.
Armada dari Satgas Hospital Level 2 telah diberangkatkan ke Beirut dari Naquora.
"Sekarang sedang meluncur ke Beirut untuk membantu evakuasi," pungkasnya.
Sekedar diketahui, kantor berita resmi Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan, ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota, di mana terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak.
Sumber keamanan ketiga mengatakan, terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.
Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan, asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar.
Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dan melukai hampir 4.000 orang.
Ledakan ini mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela-jendela, bangunan, dan mengguncang tanah di ibu kota Lebanon.
Editor: Fariz Fadhillah