bakabar.com, BANJARBARU - Nyinyiran keras terus mengalir untuk penanganan tragedi Km 171 di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Rabu (21/6) siang, aksi satir digelar di Makam Hasan Basry.
Aksi satir ini dikomando aktivis senior Kalsel, Anang Rosyadi. Ia paling getol menyuarakan aib di Km 171 itu.
Saking jengahnya, ia harus mengadu kepada yang mati. Pahlawan Kalsel, Hasan Basry. Entahlah!
Baca Juga: Aib Km 171 Tanah Bumbu: Habib Banua Mau Bantu, Tapi...
"Pemerintah harus sadar bahwa Kalsel sudah banyak memberikan kontribusi kepada Indonesia atas kekayaan alamnya," kata Anang usai aksi di lokasi makam Bundaran Liang Anggang Banjarbaru.
Kata dia, pemerintah pusat harus melihat fakta di tragedi itu. Bukan hanya urusan jalan. Tapi juga lingkungan dan eksploitasi alam.
"Kami minta pemerintah segera memperbaiki Km 171 yang rusak akibat tambang dan menghukum yang bersalah," tunturnya.
Baca Juga: Memalukan! Perusahaan se-Tanbu Diminta Patungan Perbaiki Km 171
Aksi ini memang sengaja digelar hari ini. Bertepatan dengan ulang tahun ke-62 Presiden Joko Widodo.
Ia mau orang nomor satu di Indonesia itu mawas diri. Jangan pilih kasih. Ini Kalimantan, bos!
"Harus adil dengan Kalimantan. Sebelum terlambat. Karena kekuasaan bisa berganti atau turun secara drastis," ketusnya.
Paman, Wake Up, Please!
Kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor (Paman Birin), wake up, please! Kata Anang; buka mata, bangun dari mimpi indah itu.
Begitu juga untuk legislator di Kalsel hingga Senayan. Jangan ketiduran di kursi empuk itu.
"Semoga beliau-beliau terbangun dari mimpi indahnya dan melihat keadaan Kalsel yang sesungguhnya," doanya di Makan Hasan Basry.
Baca Juga: Berhasrat Bikin Jembatan Pulau Laut, Jangan Lupa Aib Km 171 Tanbu
Di sisi lain, Pemprov Kalsel malah tak mau bergerak. Kesannya seperti itu. Mereka lebih memilih Jembatan Pulau Laut. Bahkan rela patungan.
Lagipula, Km 171 bukan jalan milik provinsi. Tapi nasional. Begitulah kira-kira pernyataan Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solham.
"Kami tidak pernah melobi pemerintah pusat, jalan itu jalan nasional. Ranahnya Balai Jalan," katanya.