Piala Dunia U-17

Lapangan JIS Tergenang, Pengamat Sentil Fungsi Atap Stadion

Kesit Budi Handoyo, selaku pengamat sepak bola Indonesia, mengajukan pertanyaan serius terkait fungsionalitas atap Jakarta International Stadium (JIS).

Featured-Image
Jakarta International Stadium (JIS). Foto-net

bakabar.com, JAKARTA - Kesit Budi Handoyo, selaku pengamat sepak bola Indonesia, mengajukan pertanyaan serius terkait fungsionalitas atap Jakarta International Stadium (JIS).

Atap stadion JIS tidak berjalan sebagaimana mestinya pada pertandingan perempat final Piala Dunia U-17 2023 antara timnas Argentina U-17 dan Brasil U-17 pada Jumat (24/11) kemarin.

Menurut Kesit, atap tersebut seharusnya dapat digunakan terutama saat kondisi membutuhkan seperti hujan deras.

"Ini membuat saya bertanya-tanya. Dulu disampaikan bahwa atap JIS bisa dibuka-tutup, tetapi mengapa kemarin saat hujan deras atap tersebut tidak berfungsi?" tanya Kesit Budi Handoyo pada Sabtu (25/11).

Baca Juga: PSSI Buka Suara Terkait Rumput JIS Dinilai Buruk di Piala Dunia U-17

Terlebih, akan hal tersebut pertandingan antara Argentina vs Brasil mengalami penundaan selama 30 menit.

Meskipun seharusnya dimulai pada pukul 19.00 WIB, pertandingan baru dapat dilanjutkan setengah jam kemudian. 

Hujan deras yang turun di area JIS setelah pertandingan perempat final lain antara Jerman vs Spanyol menyebabkan lapangan tergenang.

Wasit memutuskan untuk menunda pertandingan karena sejumlah bagian lapangan tergenang, yang dapat menghambat pergerakan bola selama pertandingan. 

Panitia penyelenggara berusaha cepat membersihkan genangan air. 

Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17 2023, Persiapan JIS Sudah 95 Persen

Beruntungnya, hujan deras tidak berlangsung lama, dan pertandingan dapat dilanjutkan.

Setelah jeda 30 menit, Argentina dan Brasil kembali ke lapangan untuk memulai pertandingan. 

Saat pertandingan dimulai, kondisi lapangan sudah tidak tergenang lagi dan siap untuk digunakan. 

"Mengenai penundaan 30 menit, saya kira itu wajar, terutama ketika lapangan tergenang air. Maksimal waktu penundaan memang sekitar 30 menit meskipun beberapa area lapangan masih terendam," komentar Kesit.

Kesit juga mencatat kejadian serupa di Stadion Si Jalak Harupat pada beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penundaan sementara karena hujan adalah hal yang wajar. 

"Jadi, jika pertandingan dihentikan, itu lebih terkait dengan keamanan dan keselamatan para pemain, terutama jika hujan terlalu deras dan ada ancaman petir," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner