bakabar.com, SAMPIT - Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.
Kali ini, api melahap semak belukar di atas lahan gambut di Jalan Mohammad Hatta Gang Sahminin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, pada Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 22.35 WIB malam.
Kejadian ini memunculkan kekhawatiran baru soal kesadaran masyarakat terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin meningkat saat musim kemarau. Apalagi jenis lahan yang terbakar merupakan gambut, yang dikenal sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan jika sudah meluas.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kotim, Multazam, mengungkapkan bahwa laporan pertama diterima dari salah satu personel yang berdomisili dekat lokasi. Setelah dipastikan adanya api, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung bergerak ke lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu kurang dari 20 menit.
“Jenis vegetasi semak belukar di atas tanah gambut sangat berisiko terbakar. Meski penanganan cepat, ini adalah peringatan bagi kita semua. Kesadaran masyarakat masih harus ditingkatkan,” ujarnya.
Meski berhasil dikendalikan, fakta bahwa kebakaran terjadi di lingkungan permukiman dan tanpa ketersediaan sumber air alami menjadi catatan serius.
“Di lokasi tidak ada sumber air. Tim hanya mengandalkan truk tangki dan alat alkon yang kami bawa. Ini jelas kondisi rawan,” kata Multazam.
Ia menegaskan, kebakaran bisa jadi akibat aktivitas manusia yang lalai atau disengaja, seperti pembukaan lahan dengan cara dibakar. Kondisi ini mencerminkan masih lemahnya kesadaran dan kontrol sosial terhadap bahaya karhutla.
“Kami mengimbau seluruh warga untuk tidak melakukan pembakaran sekecil apa pun. Karhutla bukan hanya urusan pemadam kebakaran dan BPBD, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Meskipun kali ini api berhasil dijinakkan tanpa korban jiwa dan meluasnya area terbakar, Multazam mengingatkan bahwa jika pola ini terus berulang, potensi bencana besar tinggal menunggu waktu. Apalagi jika cuaca kering terus berlanjut.