Tak Berkategori

Lagi, Pejuang Demokrasi di Banjarmasin Embuskan Napas Terakhir

Sempat Mengeluh Sakit sebelum Meninggal Dunia apahabar.com, BANJARMASIN – Bertambah lagi pejuang demokrasi di Banjarmasin yang…

Featured-Image

Sempat Mengeluh Sakit sebelum Meninggal Dunia

bakabar.com, BANJARMASIN – Bertambah lagi pejuang demokrasi di Banjarmasin yang mengembuskan napas terakhir.

Sublian Noor, anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Banjarmasin, Senin (29/4) subuh.

Sublian mengalami kelelahan usai melakukan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05, Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara.

“Dia bekerja satu hari penuh dari pukul 08.00, 17 April, hingga selesai perhitungan suara siang pada 18 April. Ya terbilang 2 hari 1 malam jadi faktor kelelahan,” ujar anggota PPK Banjarmasin Utara, Yunar Siswanto kepada bakabar.com, pagi tadi.

Sublian, kata Yunar, sempat mengeluh sakit di saluran pernapasan. Korban yang sehari-hari sebagai buruh lepas itu drop selama tiga hari sehingga hanya bisa berdiam diri di rumah.

“Dia sempat mengeluh kesakitan hingga hanya berada di dalam rumah selama 3 hari,” terangnya.

Kemudian setelah dinyatakan sakit parah. Sublian dilarikan langsung ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan pada kemarin malam (28/4).

Rupanya, Sublkian tak kuat menahan sakit. Hingga mengembuskan napas terakhirnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit pada subuh dini hari.

“Korban meninggal di IGD Rumah Sakit Islam Banjarmasin sekitar subuh dini hari. Setelah dirawat sejak kemarin malam di sana,” ungkapnya.

Berusia 48 tahun, Sublian meninggalkan seorang istri. Serta dua orang anak yang saat ini duduk di bangku perguruan tinggi dan sekolah.

Pantauan bakabar.com, rumah duka di Gang Haur Kuning No 33 RT 07 RW 02, Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara tampak dipenuhi pelayat maupun rekan Sublian. Rencananya jenazah bakal disalatkan di Masjid Jami Banjarmasin pada Zuhur nanti.

img

Kerabat Sublian menunjukkan foto mendiang semasa hidup. bakabar.com/Baha

Sublian, petugas KPPS ke-4 yang Gugur

Kabar duka seakan terus menyelimuti pelaksanaan pemilu yang kali pertama dihelat secara serentak oleh KPU pada tahun ini.

Dua hari sebelum kepergian Sublian, ada nama Muhammad Rizaldi. Anggota KPPS di Banjarbaru itu meninggal dunia, pukul 20.00, Sabtu (27/4). Diduga ia juga kelelahan usai bertugas.

Rizaldi merupakan anggota KPPS yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12, Guntung Payung, Landasan Ulin, Banjarbaru. Sebelum meninggal ia sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Kartini.

Sejatinya, tahapan Pemilu Serentak 2019 di Kalsel tengah memasuki real count atau rekapitulasi suara di tingkat kecamatan di 13 kabupaten atau kota.

Sebelum Rizaldi, ada nama Abdul Hadi anggota KPPS TPS 03, Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat dan Ahmad anggota KPPS TPS 03 Desa Muning Tengah, Daja Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Praktis, usai pesta demokrasi kali ini, ada empat anggota KPPS di Kalsel yang gugur. Beban pemilu serentak bagi anggota KPPS tidaklah ringan. Mereka harus bekerja keras hingga 24 jam untuk menghitung surat suara.

Honor tak seberapa, nyawa yang jadi taruhan. Saat ini umumnya honor yang mereka terima hanya Rp500 ribu plus uang makan Rp150 ribu. Berstatus sukarelawan, tidak ada asuransi apapun yang melindung mereka.

Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner