bakabar.com, MARTAPURA - Lubang bekas galian tambang batu bara di Kabupaten Banjar kembali merenggut nyawa warga.
Penemuan jasad mengapung di danau eks tambang di Desa Surian Hanyar, Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar mengejutkan tiga warga yang hendak melintas, Minggu (15/5) sekira pukul 01.30.
Informasi dari Polres Banjar, identitas jasad laki-laki tersebut bernama Toyib (41). Sopir satu ini warga Desa Surian RT 02, Cintapuri Darussalam.
Kasat Reskrim Polres Banjar melalui Kanit Inavis, Ipda Agus Cahyono mengatakan penemuan bermula dari tiga pria yang hendak membeli rokok sekira pukul 01.30.
Hendak melalui jalan pertambangan, mereka terpaksa berhenti di tengah jalan lantaran jalan becek yang penuh lumpur.
"Sewaktu berhenti mereka melihat ada hitam-hitam mengapung di air pinggir jalan, tepatnya di bekas galian tambang batu bara," ujar Ipda Agus.
Penasaran, sejurus berselang mereka mendatanginya hanya bermodalkan penerangan pada lampu sepeda motor.
Terlihat bahwa warna hitam yang mengapung di air adalah mayat seorang laki-laki. “Langsung diberitahukan kejadian tersebut ke tempat saudaranya di Desa Surian," jelas Agus.
Dari visual saat evakuasi, tampak korban hanya mengenakan celana dalam. Tidak mengenakan baju dan celana.
Hasil visum RSUD Ratu Zalecha Martapura, Agus menerangkan tidak ditemukan bekas luka di tubuh korban. Kendati demikian, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bekas benda tumpul atau pun benda tajam, meninggalnya karena tenggelam,” tutupnya.
Sebagai pengingat, tewasnya warga di lubang bekas galian tambang bukan kali ini saja terjadi.
Medio Juni 2020, seorang warga bernama Kasfyul Anwar tewas tenggelam di perbatasan Desa Rantau Nangka-Pakutik, Kabupaten Banjar.
Meminjam data Walhi, Kalsel memiliki 814 lubang tambang yang tersebar di delapan kabupaten; Kabupaten Banjar berada di urutan ketiga terbanyak dengan 117 lubang tambang setelah Tanah Bumbu (264 lubang) dan Tanah Laut (223 lubang).
Lubang-lubang itu ada di dalam dan di luar konsesi. Terhitung ada 638 lubang berada di 123 konsesi. Artinya ada 176 lubang di luar konsesi yang diduga adalah pertambangan ilegal atau pertambangan tanpa izin (PETI).
Sementara Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat ada 140 orang yang didominasi anak-anak menjadi korban lubang tambang sepanjang 2014-2018.
Lubang bekas tambang yang belum direklamasi memakan korban di 12 provinsi dengan jumlah terbanyak ada di Bangka Belitung dengan 57 orang disusul Kalimantan Timur 32 orang.
Jatam mencatat terdapat 3.033 lubang bekas tambang batu bara yang dibiarkan menganga tanpa rehabilitasi atau pemulihan. Sebaran lubang-lubang tambang batu bara, terbanyak di Kalimantan Timur (1.754 lubang), Kalimantan Selatan (814 lubang), dan Sumatera Selatan (163 lubang).
Selain tambang batu bara, tambang dengan komoditas lain seperti emas, pasir, dan timah juga telah memakan korban dalam jumlah yang banyak.
Walhi Geram, Lubang Eks Tambang di Kalsel Makan Korban Jiwa Lagi