News

Kutuk Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera, Indonesia Desak Israel Hentikan Pendudukan di Palestina

apahabar.com, JAKARTA – Indonesia mendesak Israel untuk menghentikan pendudukan di Palestina. Desakan tersebut dilakukan setelah insiden…

Featured-Image
Warga Palestina mengusung jenazah jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang tertembak pada bentrok militer Israel dan Palestina di Ramallah, Tepi Barat, jelang peringatan Nakba pada Sabtu (14/5). Foto-REUTERS/Mohamad Torokman.

bakabar.com, JAKARTA – Indonesia mendesak Israel untuk menghentikan pendudukan di Palestina. Desakan tersebut dilakukan setelah insiden tertembaknya jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang sedang melipt bentrokan di Tepi Barat.

“Indonesia mengutuk keras pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh di wilayah Tepi Barat pada Rabu (11/05) yang telah melanggar norma dan hukum internasional,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui Twitter seperti dilansir CNN Indonesia.

Kemlu RI juga menyerukan proses penyelidikan menyeluruh, independen dan transparan terkait kematian Abu Akleh. Selain itu, Kemlu juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

Di akhir pernyataannya, Kemlu menuliskan, “Indonesia menyerukan diakhirinya pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina dan dilaksanakannya solusi dua negara.”

Abu Akleh sendiri tewas saat sedang meliput bentrokan antara aparat Israel dan warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat pada Rabu (11/5).

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Abu Akleh tewas “dibunuh” tentara Israel. Dalam pemberitaannya, Al Jazeera juga merujuk pada pernyataan Kemenkes Palestina itu.

Meski demikian, Al Jazeera menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian Abu Akleh.

“Apa yang kami tahu sekarang adalah Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematiannya,” kata seorang jurnalis Al Jazeera di Ramallah, Nida Ibrahim, seperti dikutip Reuters.

Ibrahim menuturkan bahwa informasi yang diketahui pasti hingga saat ini adalah Abu Akleh tertembak di bagian kepala. Abu Akleh kemudian dilarikan ke rumah sakit, tapi tak tertolong.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menyatakan bahwa ada kemungkinan Abu Akleh tewas karena tembakan warga Palestina.

Insiden ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Amerika Serikat. Washington menyatakan bahwa Abu Akleh merupakan warga negara Palestina-AS. Mereka pun mendesak penyelidikan menyeluruh.



Komentar
Banner
Banner