Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap

Kurangi Emisi Karbon, Amman Mineral Bangun PLTGU

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mulai membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW dalam rangka mengurangi emisi karbon.

Featured-Image
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 26,8 megawatt peak (MWp) yang dioperasikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). Foto: AMMAN

bakabar.com, JAKARTA - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mulai membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW dalam rangka mengurangi emisi karbon.

Presiden Direktur AMMAN Rachmat Makkasau memastikan perusahaannya menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner. Itu untuk memastikan dipatuhinya pedoman emisi lingkungan yang paling ketat seperti standar Eropa atau IFC/World Bank.

"Melalui inisiatif ini, AMMAN akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah," kata Rachmat dalam keterangan resmi yang diterima bakabar.com di Jakarta, Jumat (3/3).

Pembangunan PLTU tersebut bertujuan untuk menopang berkembangnya kegiatan operasional AMMAN yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.

Baca Juga: PLTU Paiton Tidak Pensiun Dini, Dirut PLN: Gunakan Biomassa 100 Persen

PLTGU tersebut akan menggantikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 120 MW yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional AMMAN.

PLTGU AMMAN dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas dan satu turbin uap. Efisiensi termal PLTGU itu akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.

Merujuk laporan yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada 2019 bertajuk "The Role of Gas in Today's Energy Transitions", gas rata-rata menghasilkan emisi 33 persen lebih sedikit daripada batu bara per unit panas yang digunakan di industri dan bangunan serta emisi 50 persen lebih sedikit daripada batu bara per unit listrik yang dihasilkan.

Sebelumnya, pada Juni 2022, AMMAN telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (solar PV power plant) terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan dengan kapasitas 26,8 megawatt peak (MWp).

Baca Juga: Perdagangan Karbon, IESR: Untungkan Pengelola PLTU

Transformasi menuju energi bersih tersebut dilakukan sebagai bagian dari praktik pertambangan yang baik atau good mining practice.

"Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Rachmat.

Editor
Komentar
Banner
Banner