Bisnis

Timses Capres Berebut Pengaruh soal Strategi Tekan Emisi Karbon

Sekretaris Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies-Imin Wijayanto Samirin mengatakan, Pasangan calon nomor urut satu, Anies-Imin, bakal mendorong elektrifikas

Featured-Image
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan penambahan Armada sebanyak 26 unit bus listrik guna melengkapi 100 unit bus pada tahun 2023. Foto: apahabar.com/Andrew Tito

bakabar.com, JAKARTA - Sekretaris Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies-Imin, Wijayanto Samirin mengatakan, pasangan calon nomor urut satu, Anies-Imin bakal mendorong elektrifikasi bus di 40 kota.

Menurutnya pengoperasian bus listrik itu dilakukan sebagai sebagai strategi Amin dalam menjawab isu subsidi Bahan Bakar Minyak.

"Salah satu strategi AMIN jika terpilih adalah mendorong elektrifikasi bus di 40 kota," katanya dalam konferensi pers Kadin di Djakarta Theater, Rabu (10/1).

Baca Juga: Para Timses Capres Sesumbar Kantongi Visi-Misi untuk Dunia Usaha

Wijayanto optimistis strategi pengoperasiaon bus listrik di 40 kota tercapai karena nantinya harga tiket bus akan lebih murah. Dibandingkan hanya mengotak atik harga volume BBM.

Oleh karena itu, apabila Anies-Imin terpilih. Pasangan tersebut bakal akan menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi listrik di dalam negeri.

"Sejauh ini solusi subsidi BBM kita hanya otak-atik harga dan volume BBM. Pemikiran kami, solusi BBM adalah transportasi publik, dan busnya dari kendaraan listrik," kata Wijayanto.

Baca Juga: Banyak Pungli, Kadin Minta Capres Fokus Pemerataan Pembangunan Daerah

Sementara, Deputi Operasi 247 Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Denon Prawiraatmadja irit bicara. Katanya dia tidak akan memaparkan apa yang bakal disampaikan oleh Ganjar-Mahfud.

Namun, kata dia, fokus pasangan calon nomor urut dua dalam menekan emisi adalah  penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada transportasi darat dan laut.

Denon menyampaikan program utama pihaknya lebih dari isu dekarbonisasi, tapi bagaimana juga menekan biaya logistik.

"Ekonomi biru dan hijau saya pikir harus dijalankan karena Indonesia terdiri dari 70% lautan. Ini perlu dikembangkan lebih jauh agar nelayan-nelayan kita menerima produk yang optimum," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner