bakabar.com, LUMAJANG - Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memiliki kuliner khas bernama "Hong Tele", sebuah makanan olahan nasi bercampur singkong dan sate gule.
Selain memiliki destinasi wisata Pemandian Alam Selokambang dan mini tubing Tumpak Selo, Desa Petahunan semakin menarik wisatawan dengan kuliner baru yang khas.
Salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika mengunjungi Kabupaten Lumajang, yaitu "Hong Tele" atau Sego Pohong (singkong) Sate Gule.
Kuliner yang baru saja diresmikan menjadi makanan autentik Desa Petahunan oleh Pemerintah Desa Bersama TP PKK pada 12 Januari lalu itu, cocok dinikmati bersama keluarga saat piknik.
Baca Juga: Sama-sama Cantik, Sayang Wisata Ranupani Lumajang Tak Semenarik Tumpak Sewu
Selain itu, waktu yang pas menikmati kuliner "Hong Tele" adalah setelah bermain wisata air mini tubing Tumpak Selo maupun Pemandian Alam Selokambang yang lokasinya cukup berdekatan satu sama lain.
Menurut Mbah Sumir (96) salah satu tokoh setempat dan sesepuh di Desa Petahunan mengatakan, kuliner Hong Tele sejatinya sudah menjadi makanan pelengkap orang-orang sejak dulu.
Terutama Sate dan Gule yang menjadi lauk pelengkap juga berasal dari hasil olahan daging kambing gibas milik peternakan warga setempat.
"Makanan ini sudah ada sejak dulu, sate dan gule merupakan lauk pelengkap. Yang diolah dari daging kambing gibas warga setempat" ungkap Mbah Sumir.
Baca Juga: Badjingan Telo, Kuliner Legit Khas Magelang Sejak Era Penjajahan
Proses pembuatan "Hong Tele" cukup tradisional, menggunakan campuran antara bahan dasar singkong dengan tepung dan dibuat menyerupai nasi. Lalu, diberi tambahan gula agar timbul rasa manis.
Sementara itu, rasa gurih Hong Tele berasal dari sate kambing dengan siraman kuah gule sehingga menciptakan cita rasa kuat kuliner yang manis dan gurih.
Dengan tambahan penyajian daun pincuk (jati), semakin menambah cita rasa dan estetika kuliner autentik Desa Petahunan itu.
"Kuliner dibuat secara tradisional berbahan singkong kemudian dicampur dengan sate kambing yang disiram kuah gule yang gurih.
Kemudian, penyajian menggunakan daun jati juga menambah kelengkapan kuliner Hong Tele" ungkap mbah Sumir