Kuliner Magelang

Badjingan Telo, Kuliner Legit Khas Magelang Sejak Era Penjajahan

Badjingan Telo, kudapan berbahan singkong yang sudah ada dan populer di kawasan Kedu sejak era kolonial.

Featured-Image
Badjingan telo Magelang di event Borobudur Marathon (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Magelang adalah kota yang penuh dengan kenangan dan romansa masa lalu. Dari gedung bersejarah hingga kuliner lengkap tersedia di Magelang. 

Salah satu kuliner yang sudah ada sejak era kolonial dan masih terjaga sampai hari ini adalah badjingan telo. Kudapan berbahan dasar singkong sudah menjadi bagian dari masyarakat Magelang sejak berabad lampau. Namanya memang terkesan kasar, tapi rasanya legit dan manis. 

Menurut warga setempat, Suharti (60), badjingan telo populer karena di masa penjajahan dulu, masyaraat Indonesia kesulitan bahan pangan dan sering kelaparan.

"Maka untuk mengatasinya, masyarakat memasak dan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggal," kata Suharti saat ditemui Sabtu (18/11).

Badjingan telo Magelang di event Borobudur Marathon (Apahabar.com/Arimbihp)
Badjingan telo Magelang di event Borobudur Marathon (Apahabar.com/Arimbihp)

Cara membuat badjingan telo juga sangat sederhana, pertama, singkong dikupas dan dicuci bersih kemudian dipotong.

Setelah dipotong, singkong direbus bersama badek atau air nira, sampai empuk dan airnya menyusut.

Sebagai informasi, badek adalah air nira yang menjadi bahan dasar pembuatan gula kelapa atau yang lebih populer dengan gula Jawa.

Setelah empuk dan airnya habis, singkong siap disajikan, ada juga yang menambah topping gula jawa di atasnya agar rasa lebih manis.

"Kalau jaman sekarang toppingnya lebih variatif, ada yang pakai keju, coklat dan lain-lain," imbuhnya.

Salah satu pembuat Badjingan Telo yang terkenal di Kabupaten Magelang adalah Widy's Kitchen.

"Kami sudah sering ikut berbagai festival kuliner sejak 2018, yang terbaru dan laris di Borobudur Marathon 2023," kata pemilik Widy's Kitchen, Widya Kusuma Wati.

Badjingan Telo yang dijual Widya dibanderol harga mulai dari Rp 10.000 per cupnya.

Awalnya, Widya melihat singkong tumbuh dengan subur di rumahnya yang berada di Dusun Jambu, Tempurejo, Magelang.

Kemudian, terlintas ide untuk membuat kuliner unik yang khas Magelang dan bisa dijual.

"Buatlah Badjingan Telo ini, singkongnya petik dari kebun sendiri, jadi fresh dan legit," ujarnya.

Adanya berbagai agenda wisata di Borobudur membuat Badjingan Telo buatannya semakin populer ke berbagai daerah.

"Banyak yang penasaran, laku puluhan cup di Borobudur Marathon 2023 ini, karena rasanya tak sekasar namanya," ujarnya.

Bagi yang penasaran ingin mencicipi Badjingan Telo, bisa mengunjungi stand di Artos Mall pada event Borobudur Marathon, Jumat (17/11) hingga Minggu (19/11).

Selain itu, badjingan telo Widyskitchen juga bisa dipesan melalui Whatsapp atau instagram @Widyskitchen_.

Editor


Komentar
Banner
Banner