bakabar.com, PALANGKA RAYA - Meningkatnya jumlah kebakaran hutan dan lahan saat memasuki puncak kemarau di Kalimantan Tengah menyebabkan kualitas udara turut memburuk.
Salah satu wilayah yang mengalami penurunan kualitas udara dalam beberapa hari terakhir yaitu Kota Sampit. Menurut laporan BPBD Kotawaringin Timur, jumlah kejadian kebakaran lahan sampai akhir Agustus 2023 telah mencapai 136 kejadian dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 500 hektar lebih.
Sementara di Kota Palangka Raya, kualitas udara akibat pengaruh dari kebakaran lahan masih bersifat fluktuatif. Hal ini dikatakan oleh Kepala BPBKP Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib saat diwawancarai, Kamis (31/8) sore.
"Sejauh ini kualitas udara di Kalimantan Tengah khususnya di Palangka Raya masih terjadi naik turun dan bersifat fluktuatif, karena dalam penanggulangan kebakaran lahan masih terus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kabut asap," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, untuk luasan lahan yang terbakar sejak Januari - Agustus 2023 ini telah mencapai 5.569,32 hektar di mana data ini akan terus diperbaharui setiap harinya berdasarkan laporan tim satgas karhutla di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Tengah.