KTT Ke 42 ASEAN

KTT ASEAN 2023, WALHI Ingatkan Pemerintah untuk Perjuangkan Isu Ekologi

Indonesia menggelar KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Harat, NTT sejak tanggal 9 hingga 11 Mei 2023.

Featured-Image
Logo KTT ASEAN Summit 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (27/1/2023). Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi perhelatan KTT ASEAN Summit 2023, pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Indonesia sedang menghelat acara besar yaitu KTT ke-42 ASEAN yang difokuskan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Harat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak tanggal 9 hingga 11 Mei 2023.

Perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT Yuven Nonga menilai acara tersebut digelar di Indonesia lantaran pemerintah ingin mengulang kembali isu yang sama yang pernah disampaikan di KTT G20.

"Untuk pelaksanaan Asean Summit ini, karena memang kalau kita lihat secara substansi, di Labuan Bajo kali ini, salah satu ada tiga isu yang kembali diangkat oleh pemerintah indonesia di Asean Summit itu adalah mengulang kembali isu yang kemarin disampaikan di G20," kata Yuven dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (10/5).

Menurut Yuven, Asean Summit dilaksanakan di Labuan Bajo salah satunya dari sisi strategis, soal keberpihakan atas isu-isu politik negara di G20. Kendati demikian, Asean Summit memiliki budaya dan kepentingan politik yang berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara G20.

Baca Juga: Pidato Lengkap Presiden Jokowi Saat KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo

Lebih lanjut Yuven mengungkapkan, salah satu isu yang kembali diangkat oleh pemerintah Indonesia di Asean Summit adalah transisi energi. Isu ini menjadi penting karena Indonesia sedang menggalakkan hilirisasi komoditas yang mendukung terciptanya nilai tambah dari sejumlah komoditas tambang, seperti nikel.

Pada kondisi itu, menurut Yuven, Indonesia seharusnya lebih aktif dalam memperjuangkan isu-isu ekologi, ketimbang mengedepankan terciptanya produk hilirisasi yang mendukung ekosistem kendaraan listrik yang ditengarai merusak lingkungan.

"Kalau menurut saya bacaan positifnya adalah Asean Summit memberikan ruang bagi negara-negara Asean untuk memperjuangkan soal isu ekologi," ucapnya   

Selain itu, Yuven menekankan soal pentingnya komitmen perubahan iklim bagi negara-negara Asean. Pasalnya, di saat yang bersamaan, masih terjadi perusakan lingkungan, perampasan ruang-ruang rakyat, pembungkaman warga, bahkankriminalisasi dan intimidasi terhadap masyarakat yang tanahnya dirampas, seperti kasus di Labuan Bajo.

Baca Juga: KTT ASEAN Resmi Dibuka, Jokowi: ASEAN Matters Epicentrum of Growth!

"Indonesia kalau kita mau bicara pengalaman gitu secara filosofis, pemerintah Indonesia mau mengulang pengalaman kembali soal dinilai sebagai tuan rumah yang berhasil di G20," ujarnya.

Sementara itu jika dilihat dari sisi psikologis, pemerintah sedang berupaya menampilkan sisi terbaiknya dan berharap seluruh peserta Asean Summit akan memiliki persepsi yang positif terhadap Indonesia.

Diketahui, KTT ke-42 ASEAN 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei. Forum internasional tersebut memiliki delapan agenda pertemuan.

Baca Juga: ASEAN Summit 2023, Menteri BUMN Kenalkan Produk UMKM di SME's Hub

Rangkaian KTT akan dimulai pada 8 Mei dengan Senior Official Meeting dan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat Menteri luar negeri pada 9 Mei. Pertemuan puncak akan digelar pada 10-11 Mei 2023.

Pertemuan ini akan dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara-negara ASEAN, termasuk Timor Leste sebagai negara anggota ke-11 ASEAN dengan status observer, sesuai hasil KTT ke-40 dan ke-41 di Kamboja.

Editor
Komentar
Banner
Banner