Musim Kemarau Ekstrem

Kekeringan di Tangerang Terus Meluas di 16 Kecamatan

Kekeringan akibat kemarau panjang melanda Kabupaten Tangerang. Tercatat dari total 29 kecamatan yang ada, sebanyak 16 kecamatan di antaranya mengalami kekeringa

Featured-Image
Lahan persawahan yang mengalami kekeringan di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Rabu, (11/10). Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara

bakabar.com, TANGERANG - Kekeringan akibat kemarau panjang melanda Kabupaten Tangerang. Tercatat dari total 29 kecamatan yang ada, sebanyak 16 kecamatan di antaranya mengalami kekeringan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, ada 16 kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih yang sebelumnya hanya 12 kecamatan. Kondisi tersebut diakibatkan kemarau panjang yang melanda wilayah Provinsi Banten.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menyatakan meluasnya daerah kekeringan di Kabupaten Tangerang membuat pihaknya memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Tangerang.

"Dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih akibat kekeringan, 16 kabupaten tersebut jika dirinci, Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan," ungkap dia saat dihubungi bakabar.com, Rabu, (11/10).

Baca Juga: Duh, 441 Ribu Warga di Bogor Terdampak Kekeringan

Menurut dia, dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Tangerang, pihaknya telah menempatkan personil di beberapa pos yang telah disediakan.

"Untuk pos BPBD, kami ada di beberapa wilayah, seperti di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, dan Sepatan yang menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih di wilayah yang terdampak krisis air bersih," kata dia.

Ujat menjelaskan, atas kejadian tersebut, pihaknya kini telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengatasi bencana kekeringan yang kini telah meluas. Bentuk kerjasamanya seperti membantu menyediakan air bersih.

"Kerja sama itu untuk pendistribusian air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan. Untuk menjamin pemenuhan air bersih, kita juga berkolaborasi bersama PLTU, Aetra, Perumdam BSD dan Citra Raya," jelas dia. 

Baca Juga: Pemkot Depok Hanya Beri Bantuan Air untuk Warga Terdampak Kekeringan

Ujat menyatakan, kondisi kemarau dan kekeringan akibat fenomena EL Nino ini menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berlangsung mulai September sampai November 2023.

"Pada awal bulan ini, sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami krisis air bersih, dalam satu desanya di lingkup kecamatan tersebut mencapai 200 kepala keluarga (KK). Sehingga, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak mencapai 2 ribu sampai 3 ribu KK," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner