bakabar.com, BOGOR - 441 ribu warga di Kabupaten Bogor mengalami krisis air bersih imbas kekeringan. Itu sesuai dengan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Upaya yang dilakukan BPBD dalam jangka pendek adalah menyuplai air bersih kepada warga terdampak. Sejauh ini lebih dari 4 juta liter air bersih didistribusikan.
"Jumlah jiwa terdampak 441.798 jiwa, frekuensi pendistribusian air bersih 4.213.000 liter," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam Hamdani, Selasa (10/10).
Baca Juga: Pemkot Depok Hanya Beri Bantuan Air untuk Warga Terdampak Kekeringan
Data itu tercatat per hari Senin (9/10). Terdapat 38 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang terdampak. "Perkiraan dampak krisis air atau kekeringan yaitu 38 kecamatan," ujarnya.
Kecamatan yang terdampak di antaranya Tenjo, Jasinga, Leuwiliang, Cibungbulang, Rumpin, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Pamijahan, Leuwisadeng, Gunung Sindur, Parung Panjang.
Baca Juga: Kekeringan di Tujuh Kecamatan Lumajang, BPBD Salurkan Air Bersih
Kemudian, Bojong Gede, Kemang, Parung Ciseeng, Ciawi, Cisarua, Tenjolaya, Tamansari, Dramaga, Cibungbulang, Rancabungur, Caringin, Ciomas, Cijeruk, Babakan Madang, Cariu, Klapanunggal, Gunung Putri, Cibinong, Sukaraja, Citeureup, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Megamendung, dan Cigombong.
Dari 38 kecamatan itu, 192 desa atau kelurahan terdampak. Warga terdampak kekeringan bisa melaporkan untuk mendapat suplai air bersih.
"Desa atau kelurahan terdampak 192, jumlah KK 128.171," pungkas Adam.