bakabar.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini masih menunggu hasil pemeriksaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait pertemuan Perwira TNI dengan tahanan KPK di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pertemuan yang banyak menuai kritil itu terjadi setelah penetapan tersangka salah satu perwira TNI aktif di Basarnas, Jumat (28/7).
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyampaikan, atas apa yang sudah disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata tersebut diserahkan kepada pemeriksaan Dewas KPK.
"Bahwa tentu seluruh informasi mengenai hal itu, saat ini kan sedang dalam proses pemeriksaan oleh Dewas KPK ya. Sehingga, ya silakan nanti kami serahkan sepenuhnya pada Dewas KPK, kami sangat yakin akan dilakukan proses-proses yang independen, yang profesional, gitu ya," ujar Ali kepada wartawan, Sabtu (23/9).
Baca Juga: KPK Telusuri Rekayasa Lelang Pengadaan Truk di Basarnas
Ali menegaskan pertemuan di lantai 15 yang menjadi polemik di KPK bukan dilakukan antara pimpinan KPK dengan tahanannya. Namun ia mengakui di lantai 15 memang terdapat ruang pimpinan KPK. Akan tetapi selain itu, masih terdapat ruang-ruang publik lainnya semisal Musala dan ruang sekretariat.
"Di lantai 15 itu ada ruang pimpinan betul, ada ruang transit, ada ruang rapat, ada ruang sekretariat, dan termasuk mushala ada juga di lantai 15 ya," ujarnya.
Sebelumnya, Alexander Marwata mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat adanya pertemuan rapat antara KPK dengan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI, pasca penetapan tersangka salah satu perwira TNI aktif di Basarnas pada 28 Juli 2023.
Baca Juga: Kritik Pertemuan Tahanan di Lantai 15, Eks Penyidik KPK: Bukan Tempat Besuk
Pada hari itu pihak Puspom TNI menyambangi KPK guna menanyakan penetapan tersangka Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI (Purn) Henri Alfiandi.
"Nah berdasarkan situasi seperti itulah kemudian, ketika rapat selesai, kemudian ada salah satu perwira TNI yang mengatakan kenal dengan salah satu tersangka yang ditahan di merah putih, dan yang bersangkutan minta izin untuk ketemu," ungkap Alex kepada wartawan, Kamis (21/9).
Alex mengaku tidak mengenal identitas perwira TNI tersebut, bahkan mengklaim dirinya lupa ciri-ciri fisik hingga pangkatnya.
"Saya sendiri lupa, apakah, saya mengizinkan. Saya tekankan, silakan. Dengan melihat situasi kondisi saat itu. Silakan, tapi saya lupa apakah saya juga menyebut silakan diterima di lantai 15, karena setelah itu saya langsung pulang," ungkap Alex.