Korupsi Basarnas

KPK Telusuri Rekayasa Lelang Pengadaan Truk di Basarnas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tiga pegawai Basarnas terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier veh

Featured-Image
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (21/8). (Foto: apahabar/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tiga pegawai Basarnas terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014.

Tiga pegawai Basarnas tersebut yakni Sekretaris Utama (Sestama) Basarnas 2009/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Max Ruland Boseke, Pegawai Negeri Sipil/Analis Kebijakan Ahli Madya /Seksi Perencanaan Sarpras Basarnas/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suhardi dan Koordinator Humas Badan SAR/PPK Basarnas Tahun 2012-2018 Anjar Sulistiyono.

"Para saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan proses pelaksanaan lelang yang dimulai dari pengusulan anggaran hingga adanya dugaan pengaturan untuk memenangkan perusahaan tertentu," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (25/8).

Baca Juga: KPK: Kabasarnas Akui Terima Uang Korupsi Proyek Pengadaan Barang

Meski demikian Ali tidak menjelaskan lebih lanjut apa saja temuan tim penyidik KPK dalam pemeriksaan tersebut.

Pada Kamis, (10/8), KPK mengumumkan telah memulai penyidikan baru terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Basarnas tahun 2014.

"Betul, saat ini KPK telah membuka penyidikan baru adanya dugaan korupsi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara di lingkungan Basarnas RI tahun 2012 hingga 2018 berupa pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014," ujar Ali Fikri.

Baca Juga: KPK Usut Korupsi Pengadaan Truk Basarnas, Negara Rugi Puluhan Miliar

Ali juga menambahkan bahwa kasus ini adalah kasus yang berbeda dengan perkara dugaan korupsi yang melibatkan mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.

Penyidik lembaga antirasuah telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tersebut.

"Kami sudah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka di Basarnas yang merupakan institusi sipil dan saat ini pengumpulan alat bukti masih kami lakukan dengan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.

Meski demikian, Ali Fikri belum bisa memberikan keterangan lebih jauh mengenai profil lengkap para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.

Editor


Komentar
Banner
Banner