bakabar.com, SAMPIT - Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalimantan Tengah, MH. Rizal, menegaskan bahwa kehadiran koperasi Merah Putih tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melainkan justru sebagai kekuatan bersama dalam mendorong kemandirian dan pembangunan ekonomi desa.
Hal ini disampaikan Rizal menyikapi masih adanya anggapan di beberapa daerah bahwa koperasi Merah Putih akan menjadi pesaing dari BUMDes, Senin (26/5/2025).
“Padahal, semangatnya adalah kolaborasi, bukan kompetisi. Koperasi Merah Putih bisa berjalan beriringan dan saling memperkuat dengan BUMDes,” ujarnya.
Program nasional pembentukan koperasi Merah Putih yang ditargetkan mencapai 80.000 unit secara nasional ini rencananya akan dilaunching pada pertengahan Juni 2025.
Untuk wilayah Kotawaringin Timur, dengan jumlah 168 desa dan kelurahan, setiap desa diharapkan dapat memiliki minimal satu koperasi.
Namun, Rizal mengakui, pelaksanaan di lapangan masih menemui tantangan, terutama karena pembentukan koperasi Merah Putih harus melalui Musyawarah Desa (Musdes).
“Inilah yang harus segera disosialisasikan secara menyeluruh, agar tidak terjadi miskonsepsi di masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa koperasi Merah Putih bukan hanya dibentuk dari awal, melainkan juga melalui revitalisasi koperasi-koperasi yang masih aktif dan potensial, baik di lingkungan masyarakat maupun perusahaan.
“Banyak koperasi lama yang bisa dihidupkan kembali dengan pembinaan yang tepat,” ujarnya.
Rizal juga mengingatkan pentingnya prinsip-prinsip koperasi yang harus dipahami dan dijalankan, mulai dari keanggotaan yang sukarela, pengelolaan demokratis, pembagian SHU yang adil, hingga pentingnya kemandirian dan gotong royong.
“Pendidikan dan pelatihan perkoperasian harus menjadi perhatian utama, karena koperasi itu dikelola bersama, dan mengelola modal orang lain itu tidak mudah,” katanya.
Ia berharap semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, Dekopinda, serta dinas terkait di Kotawaringin Timur, dapat bekerja sama dalam mendorong terwujudnya koperasi Merah Putih sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan.
“Dengan manajemen yang baik dan semangat kolaboratif, koperasi Merah Putih bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di desa-desa. Bukan untuk menggantikan BUMDes, tetapi saling melengkapi,” tutup Rizal.