bakabar.com, BANJARMASIN - Sejumlah kontraktor di Banjarmasin tengah diterpa masalah. Duit pembayaran proyek pekerjaan mereka masih tak sepenuhnya dibayar.
Padahal pekerjaan sudah selesai dikerjakan sebelum jatuh tempo akhir tahun tadi. Mereka pun meminta agar Pemkot Banjarmasin segera melunasi pembayaran kontrak.
Kejadian ini salah satunya menimpa kontraktor berinisial AL. Dia adalah salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek di Banjarmasin Selatan.
“Punya saya baru dibayar lima puluh dua persen, dari total pembayaran. Sisanya sampai sekarang belum dibayar,” ujar AL yang namanya enggan diterangkan, Rabu (3/1).
AL menjelaskan, sejatinya proyek pekerjaan miliknya sudah kelar pada awal Desember lalu. Pekerjaannya pun dinyatakan beres tanpa ada kendala apapun.
Namun hingga kini duit pembayaran proyek mestinya sudah dibayar lunas sesuai perjanjian kontrak, ternyata belum.
“Terakhir pembayaran yang saya terima Agustus lalu untuk termin kedua. Dan untuk termin selanjutnya belum dibayarkan. Kami maunya secepatnya dibayar,” jelasnya.
Ada alasan mendasar mengapa AL mendesak pemkot segera membayar sisa uang proyek. Sebab dia juga dirongrong para pekerja yang menuntut upah.
“Belum lagi soal bayaran material yang kami gunakan untuk pekerjaan. Nggak enak kalau kelamaan ngutang,” bebernya.
Lantas apakah sudah ada komunikasi dengan Pemkot terkait persoalan ini?
AL bilang sudah. Melalui badan keuangan. Alasan pun disampaikan lantaran saat ini pemkot tengah mengalami defisit anggaran. Pemkot berjanji bakal melakukan pelunasan di Februari mendatang.
“Kalau ke Februari bagaimana nasib pekerja saya. Kasihan mereka juga perlu makan. Saya merasa ini terlalu lama,” ucapnya.
AL menyatakan, bahwa mereka sudah bekerja sebaik mungkin. Pekerjaan diselesaikan tepat waktu sesuai jadwal selesai kontrak yang disepakati.
“Seharusnya pemerintah daerah bisa mencarikan jalan dan solusi terbaik untuk bisa mengatasi masalah ini. Kami berharap ini bisa diselesaikan sesegeranya,” pungkasnya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku, keterlambatan pembayaran disebabkan karena kas daerah sedang defisit.
Defisit terjadi lantaran keterlambatan pelaporan sehingga menyebabkan tertundanya dana transfer dari pusat.
"Tapi, angkanya sudah dimasukkan, yakni Rp147 miliar. Tapi belum ditransfer, oleh pusat," kata Ibnu, Kamis (4/1).
Ibnu lantas berjanji dana tersebut akan segera dibayarkan. Paling lambat dalam bulan ini.
"Semua pekerjaan yang sudah selesai akan dibayarkan. Entah itu sifatnya fisik ataupun jasa. Hanya tinggal menunggu waktu saja. Harap bersabar," ujarnya.
Ibnu juga meminta Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman dan Kepala BPKPAD Banjarmasin, Edy Wibowo, untuk berkonsultasi ke Kemendari RI mengenai hal ini.
"Jumat besok (5/1), saya meminta keduanya konsultasi ke Kemendagri. Kalau misal bisa dilobi, agar dalam pekan ini bisa ditransfer ke daerah, maka akan kita bayarkan," bebernya.
"Tapi kalau memang perlu waktu lagi, maka akan dikomunikasikan lagi," tandasnya.
Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Ingin Kawasan Pasar Lama Laut Steril dari Aktivitas Pedagang