bakabar.com, JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong Polri untuk mengusut kasus tewasnya Bripda IDF yang tewas ditembak oleh seniornya dengan scientific crime investigation.
Kompolnas juga mendorong agar Polri untuk secara transparan menyampaikan hasil penyelidikan terkait kasus tewasnya Bripda IDF.
“Kami mendorong penyidikan dilakukan secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation untuk mengungkap kasus ini,” ujar Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti kepada bakabar.com, Rabu (26/7) malam.
“Dan hasilnya disampaikan secara transparan kepada keluarga korban dan kepada publik,” sambungnya.
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor, ISESS: Saatnya Revolusi Mental!
Tak hanya itu, Kompolnas juga mendorong Polri untuk memberikan tindakan tegas bagi oknum anggotanya yang melakukan pelanggaran.
“Kami mendorong adanya tindakan tegas bagi yang bersalah, yaitu diproses pidana sekaligus etik, karena jatuhnya korban jiwa diduga merupakan tindak pidana serta merupakan pelanggaran kode etik,” tuturnya.
Di samping itu, Poengky mengungkapkan Kompolnas menyesalkan adanya korban tewas akibat penyalahgunaan senjata api. Terlebih, korban tewas diduga ditembak oleh seniornya.
Baca Juga: Jual Senpi dan Motor Dinas, Polisi di Kandangan Dipecat
Untuk itu, Kompolnas bahkan mendorong Korps Bhayangkara untuk lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan terkait penggunaan senjata api bagi setiap anggota Polri.
“Kami sangat menyesalkan adanya korban meninggal akibat penggunaan senjata api. Apalagi korban diduga merupakan junior pelaku,” ungkap Poengky.
“Kami mendorong pengawasan yang lebih ketat terkait penggunaan senjata api oleh anggota Polri agar tidak disalahgunakan,” tambahnya.
Kendati demikian, Poengky mengungkapkan Kompolnas akan terus mengawasi penanganan kasus tewasnya Bripda IDF tersebut.
“Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus ini. Kami turut berdua cita kepada keluarga korban meninggal dunia,” pungkas Poengky.