Politik

Koalisi Perubahan dan KIB Bakal 'Merger', Usung Anies-Airlangga?

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh membuka peluang merger kerja sama politik antara Koalisi Perubahan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi

Featured-Image
Petemuan sevara tertutup antara kedua pimpinan partai tersebut diduga akan membahas soal Koalisi, Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

bakabar.com, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh membuka peluang merger kerja sama politik antara Koalisi Perubahan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi perhelatan Pilpres 2024.

"Apakah perlu mungkin akan bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin KIB bergabung dengan NasDem kan, jadi probability kemungkinan itu masih terbuka," kata Paloh saat menyambangi Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakbar, Rabu (1/2).

Menurutnya, Partai NasDem dengan Partai Golkar memiliki keintiman dalam menjalin komunikasi politik. Terlebih Paloh merupakan alumni Golkar yang masih melekat DNA partai beringin. Maka, penggabungan dua koalisi dimungkinkan dapat terjadi.

Baca Juga: Surya Paloh Ketemu Airlangga Hartarto di DPP Golkar, Bicara Posisi di Pilpres 2024

"Kenapa enggak yang (partai) lain, yang lain kita memang baru mencoba ya, baru mencoba. Baiklah kenapa harus duduk dengan Golkar, ya prioritas bagi NasDem, ada satu romantisme, ada satu pegangan, sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini, saya harus jujur menyatakan kepada saudara semuanya," jelasnya.

"16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, tambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya," tambah dia.

Untuk itu, Paloh mengutamakan untuk melakukan penjajakan dengan Partai Golkar yang tak asing dalam idelogi maupun platform perjuangan politik. Sebab, Paloh telah berkiprah hampir sepanjang hidupnya bersama Golkar.

Baca Juga: Berbalas Kunjungan, NasDem-Golkar Unjuk Keintiman Jelang Pilpres 2024

"Jadi Golkar sendiri ada 43 tahun baru kemudian ada NasDem, jadi terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, nggak salah dibilang alumni Golkar, itu memang benar adanya. Jadi prioritas," ungkap dia.

Diketahui, Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati menilai pertemuan Surya Paloh dan Airlangga mengisyaratkan sinyal duet Anies-Airlangga menuju Pilpres 2024.  Terlebih, Paloh yang memiliki DNA Partai Golkar juga semakin memperkuat sinyal kerja sama koalisi menghadapi Pilpres 2024 antara NasDem dan Golkar.

Baca Juga: Paloh Sambangi Golkar, Duet Anies-Airlangga Mengemuka Menuju Pilpres 2024

"Mungkin ini bisa dimaknai reuni ideologis NasDem kepada induk asalnya yakni Golkar. Terkait dengan formula capres dan cawapres," kata Wasisto kepada bakabar.com, Rabu (1/2).

Untuk itu, Partai Golkar yang juga tergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dimungkinkan bekerja sama dengan Koalisi Perubahan yang sudah resmi mengusung Anies sebagai calon presiden.

"saya pikir potensi merger dua koalisi ini masih dalam proses penjajakan. Dibicarakan kedua koalisi ini, mengingat pembicaraan nominasi itu tak cukup dua partai saja," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner