bakabar.com, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khaerul Saleh menyatakan citra polisi tercoreng hebat karena kasus besar yang melibatkan petingginya.
"karena berpengaruh besar pada turunnya pamor kepolisian itu sendiri di masyarakat " kata Pangeran Chaerul Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima bakabar.com
Politisi PAN ini juga menyatakan rasa prihatin atas tertangkapnya Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa karena kasus narkoba.
Menurut Sultan Banjar ini, Kepolisian RI seperti dirundung awan gelap atas beberapa kasus internal yang memalukan sampai menghentakan jagat nasional.
Namun politisi kelahiran Tabalong Kalimantan Selatan (Kalsel) ini menjelaskan hikmah di balik kasus memprihatinkan yang menimpa kepolisian belakangan ini.
Menurutnya, ada prestasi yang membanggakan, di mana faktanya justru di tangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo peristiwa besar itu terungkap.
Peristiwa memalukan di Kepolisian RI yang melibatkan perwira tingginya berhasil diungkap secara transparan.
"Tidak malah ditutup-tutupi," tutur Khaerul.
Alumni Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) ini tidak bisa membayangkan bila kejahatan besar di internal polisi itu ditutupi. Menurutnya, bukan sekedar awan gelap saja yang terjadi, institusinya juga menjadi tidak terselamatkan.
Menurutnya, keberhasilan polisi mengungkap kasus besar yang terjadi, membuktikan prestasi luar biasa jajaran kepolisian di bawah Listyo Sigit Prabowo yang mesti diapresiasi.
Ia meminta masyarakat ikut membantu mendorong pembenahan internal kepolisian.
"Pembenahan internal kepolisian RI semakin absah untuk segera dituntaskan,"ujar Khaerul.
Khaerul juga kembali mengingatkan pentingnya polisi menjadikan kejahatan narkoba sebagai target utama untuk diberantas.
Namun faktanya juga menyisakan persoalan yang rawan bagi aparat kepolisian itu sendiri.
Menurutnya dunia narkoba merupakan lintasan kejahatan dengan perputaran uang sebanyak puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.
Artinya bisnis narkoba telah menjadi dunia kejahatan yang amat rentan bagi aparat kepolisian untuk terbawa arus di dalamnya.
"Di sini tantangan terbesar yang dihadapi Kapolri," ucap Khaerul.
Ia menyatakan diperlukan cara terampuh untuk melumpuhkan jaringan internasional narkoba, tanpa menyeret polisi ikut serta dalam jaringannya.
Salah satu cara terampuh untuk mencegah dan mengatasi jebakan bisnis narkoba agar tidak menyasar polisi adalah dengan tes urine. Tes urine bisa dlakukan secara mendadak setiap saat.
"Hukum berat bagi aparat yang hasilnya positif dalam uji klinis itu," papar Khaerul.
Khaerul juga menilai tepat sikap Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
Khaerul setuju denga sikap Saleh yang mendesak agar oknum kepolisian yang terlibat kasus narkoba diperiksa secara terbuka dan transparan.
Pasalnya, penyalahgunaan narkoba adalah musuh besar bangsa Indonesia, khususnya generasi muda.
"Kepolisian harus berdiri di depan untuk menghentikan penyalahgunaan narkoba," ungkap Khaerul.