Kerja Sama RI Dan ADB

Kerja Sama RI dan ADB, Menkeu: Saat Ini Capai 4,1 Miliar Dolar AS

Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kerja sama ADB dengan Indonesia yang sedang berjalan saat ini nilainya berkisar 4,1 miliar dolar AS.

Featured-Image
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani (tengah) pada Pertemuan Tahunan Ke-56 Dewan Gubernur Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) di Incehon, Korea Selatan, Kamis (4/5/2203). Foto: Instagram @smindrawati.

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan kerja sama Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dengan Indonesia yang sedang berjalan saat ini nilainya berkisar 4,1 miliar dolar AS. Kerja sama tersebut tersebar di berbagai sektor pembangunan.

Salah satu hasil kerja sama Indonesia dengan ADB yaitu dukungan untuk program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan, pengembangan lapangan kerja bagi kaum muda, serta pengurangan angka gizi buruk anak (stunting).

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (8/5), dia menyebutkan ADB juga membantu pembangunan sumber daya manusia di pedesaan dengan fokus pada pemberdayaan petani dan petambak kecil.

Sebagai pemegang saham ADB terbesar keenam, Indonesia secara aktif menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang pada umumnya dan kepentingan nasional Indonesia, khususnya melalui kehadiran pada Sidang Tahunan ADB ke-56.

Baca Juga: Wujudkan IKN sebagai Kota Hutan Netral Karbon, OIKN-ADB Berkolaborasi

Indonesia berkepentingan agar program-program ADB saat ini dan arah reformasinya diletakkan dalam kerangka penguatan kemitraan dengan negara penerima manfaat, yang memungkinkan perencanaan program berdasarkan kebutuhan dan karakteristik masing-masing negara, selain juga responsif terhadap tantangan global.

Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan Indonesia mendorong ADB agar terus meningkatkan dukungan bagi berbagai upaya pemulihan dan peningkatan daya tahan negara-negara di kawasan, serta bagi negara-negara kepulauan di Pasifik.

Untuk itu, Indonesia mendorong ADB agar melanjutkan agenda reformasi guna meningkatkan kapasitasnya guna memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih efektif bagi negara-negara anggotanya.

Lebih lanjut, dia pun menyuarakan pentingnya Bank Pembangunan Multinasional (Multinational Development Banks/MDBs) seperti ADB untuk semakin meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan dukungan kepada negara-negara anggota yang membutuhkan, di tengah kondisi ekonomi yang semakin menantang dan tidak menentu saat ini.

Baca Juga: Otorita IKN dan ADB Institute Sepakati Kerja Sama Berbagi Pengetahuan

Dengan mengangkat tema Rebounding Asia: Recover, Reconnect, and Reform, Sidang Tahunan ADB ke-56 bertujuan untuk mendorong pemulihan di kawasan Asia Pasifik melalui penguatan kerja sama antar negara dan reformasi ADB.

Sri Mulyani bertindak selaku Gubernur ADB bersama jajaran menghadiri sidang tersebut yang telah diselenggarakan pada tanggal 2-5 Mei 2023 di Incheon, Korea Selatan.

Pertemuan itu dipimpin Wakil Perdana Menteri & Menteri Keuangan dan Ekonomi Korea Selatan Choo Kyungho yang mewakili tuan rumah dan dihadiri oleh para menkeu dari negara-negara anggota ADB.

Baca Juga: Tantangan Global, ADB: Hambat Pertumbuhan Negara Berkembang Asia

Sidang Tahunan ADB dibuka oleh Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeul. Pada sambutannya, Presiden Yoon menyampaikan bahwa sebagai mitra utama dengan kemampuan produksi kelas dunia dan kapasitas produksi semi konduktor, baterai isi ulang, dan bio-industri, Korea Selatan akan aktif berpartisipasi membentuk rantai pasok dalam bekerja sama dengan negara-negara Asia.

Korea Selatan berharap ADB membuat modalitas baru yang berfokus pada solidaritas dan kerja sama antar negara di kawasan. Dalam kaitan ini, dukungan Korea Selatan pada ADB secara finansial dan intelektual akan terus dilanjutkan.

Editor
Komentar
Banner
Banner