bakabar.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya membeberkan kronologi keributan yang melibatkan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango dengan putra Amien Rais, Mumtaz Rais saat penerbangan GA 643 Rute Gorontalo-Makassar-Jakarta.
Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan saat itu Nawawi memberikan pesan kepada Mumtaz yang bermain gawai atau ponsel ketika pesawat sedang mengisi bahan bakar saat transit di Makassar.
Kata Ali, sebelumnya Mumtaz juga sudah diperingatkan oleh petugas pesawat. Ali melanjutkan, teguran Nawawi kepada Mumtaz dalam kapasitas dirinya sebagai salah satu penumpang yang menyadari ada aturan penerbangan yang dilanggar. Namun, kata dia, iktikad baik tersebut justru mendapat respons negatif dari Mumtaz.
“Bahkan yang bersangkutan sempat mengatakan, ‘Kamu siapa?’ dan mengatakan pada Pak Nawawi saat itu bahwa ia sedang bersama dengan salah satu Wakil Ketua Komisi dari DPR RI,” kata Ali Fikri.
Ali memastikan mulanya Nawawi tidak mengenal Mumtaz saat penerbangan. Menurut Ali, teguran Nawawi semata-mata agar yang bersangkutan mematuhi instrumen penerbangan dengan mematikan gawai.
“Nawawi juga tidak pernah berharap ia didengar karena ia adalah pimpinan KPK. Namun harapannya siapa pun penumpang yang mengingatkan penumpang lain seharusnya tidak direspons secara negatif, karena hal itu adalah untuk kepentingan bersama,” kata Ali.
Ali menambahkan bahwa Nawawi sedang dalam tugas koordinasi pemberantasan korupsi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di wilayah Provinsi Gorontalo.
Kegiatan itu dilaksanakan pada 9-12 Agustus 2020. Ia kembali ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia.
Dalam perjalanannya, pesawat transit di Makassar untuk mengisi bahan bakar. Tidak lama kemudian, keributan mulai terjadi. Ali menjelaskan, tensi mereda ketika pihak yang disebut Mumtaz menyadari Nawawi merupakan pimpinan KPK.
“Setelah akhirnya diketahui bahwa Nawawi adalah Pimpinan KPK, ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan. Namun tentu saja kita memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru,” kata Ali.
Kemudian, lanjut Ali, Nawawi mengatakan akan menginformasikan kejadian tersebut kepada Kapospol Terminal 3F ketika sampai di bandara.
Ali menyebutkan pihak Polres Bandara Soekarno Hatta juga sudah menemui Nawawi di kantor KPK. “Dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib,” katanya. (viva)
Editor: Syarif