Kereta Cepat

Kereta Cepat Whoosh Tetap Melaju di Tengah Hujan Deras

Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh tetap bisa melaju sekalipun hujan. Transportasi satu ini punya berbagai teknologi perlindungan.

Featured-Image
Antisipasi terjadi hal hal yang tidak diinginkan saat terjadi hujan deras disertai petir di perlintasan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjalankan berbagai instrumen untuk melindungi kereta cepat dari bahaya di musim hujan. Foto : Istimewa

bakabar.com, JAKARTA - Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh tetap bisa melaju sekalipun hujan. Transportasi satu ini punya berbagai teknologi perlindungan.

Opsi perlindungan dimuli dari disaster monitoring center. Lalu sensor pendeteksi ancaman keselamatan di sepanjang trase. Kemudian disaster monitoring terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.

"Keselamatan dan kenyamanan penumpang merupakan hal yang paling utama dalam operasional kereta cepat Whoosh," ujar Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa dikutip, Senin (13/11).

Baca Juga: Balik Modal Kereta Cepat Whoosh Tunggu Kiamat!

Kata dia, Whoosh didesain mampu beroperasi optimal di negara empat maupun dua musim. Kereta ini punya sensor-sensor terkait hujan dan petir.

Apalagi konstruksi Whoosh disesuaikan dengan kondisi iklim tropis di Indonesia. Sehingga bisa mendeteksi ancaman dari hujan.

Setiap 20 km di sepanjang lintasan, Whoosh mengirim data terkait intensitas hujan ke pusat kendali.

"Jika curah hujan yang terdeteksi berpotensi menimbulkan ancaman, maka tindakan mitigasi pun dapat segera dilakukan. Salah satunya menurunkan kecepatan maksimal perjalanan," ujarnya.

Alat sensor milik KCIC itu juga berfungsi melakukan proteksi dari ancaman angin kencang. Total ada 17 unit perangkat yang bisa mengukurnya.

Sistem operation lightning protection system yang lengkap juga digunakan KCIC. Guna meningkatkan keamanan perjalanan di tengah sambaran petir.

"Dalam hal konstruksi, KCIC akan terus memastikan bahwa jalur kereta cepat memiliki drainase yang baik sehingga tingginya curah hujan tidak akan membahayakan jalur kereta cepat," ujarnya.

Biar tahu saja. Perlintasan Whoosh yang sudah terbangun, terdiri dari 82,7 km jalur layang dan 42,7 km jalur di atas tanah. Plus 13 terowongan dengan total panjang 16,8 km.

Seluruh jalur yang dilalui Whoosh dilengkapi pagar pengaman untuk sterilisasi. Kereta bakal otomatis berhenti jika ada benda asing, orang dan hewan pada perlintasan.

Baca Juga: Resmi Beroperasi! Whoosh Jadi Transportasi Darat Tercepat Indonesia

CCTV juga dipasang sepanjang jalur. Selain itu KCIC menyiagakan petugas untuk pengamatan langsung di lapangan.

"Melalui langkah tersebut, dimungkinkan melakukan respons yang cepat terhadap situasi darurat dan mendeteksi jika ada pergerakan benda asing atau hal lain yang membahayakan keselamatan," ujarnya.

Eva memastikan bahwa seluruh fasilitas dan  prasarana Kereta Cepat Whoosh dipastikan dalam kondisi prima. Siap menghadapi tantangan alam di musim penghujan.

Editor


Komentar
Banner
Banner