Tragedi Kanjuruhan

Kepentingan Investigasi, Dua Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi

Jenazah kakak beradik korban tragedi Kanjuruhan, Malang diekshumasi atau digali untuk kemudian diautopsi.

Featured-Image
Jenazah korban Tragedi Kanjuruhan dimakamkan oleh pihak keluarga. (Foto: Times Indonesia)

bakabar.com, JAKARTA – Jenazah kakak beradik korban tragedi Kanjuruhan, Malang diekshumasi atau digali untuk kemudian diautopsi, Sabtu pagi (5/11).

Kedua korban tragedi Kanjuruhan tersebut diautopsi atas permintaan ayah korban yakni Devi Athok. Dia mengajukan permohonan autopsi ke Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) setelah ia tega melihat jasad kedua anaknya tersebut.

Kedua tubuh korban tersebut membiru dan menghitam. Termasuk pakaian yang dikenakan masih tersisa bau gas.

Baca Juga: Komnas HAM: Ketum PSSI Lalai dalam Tragedi Kanjuruhan!

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis mengatakan setelah dilakukan ekshumasi, selanjutkan akan dilakukan autopsi dengan melibatkan 11 dokter forensik dari Tim Dokter Forensik Indonesia dan Polda Jatim.

“Tim dokter intinya ada enam diketuai satu dan penasihatnya dua. Jadi kurang lebih tim dokter forensiknya ada sembilan. Belum tim dokter yang disiapkan oleh bidokkes Polda Jatim. Nanti ada 11 tim termasuk staf,” katanya melansir Berita Satu, Sabtu (5/11).

Kholis menambahkan secara teknis, pelaksanaan autopsi selain melibatkan tim internal dari tim dokter forensik dan Polda Jatim, juga melibatkan tim pengawas dari eksternal yang berasal dari kuasa hukum keluarga korban, Kompolnas, TGIPF, dan Komnas HAM.

Baca Juga: Kesalahan PSSI Versi Laporan Komnas HAM di Tragedi Kanjuruhan

Bahkan, sejumlah suporter Aremania juga dilibatkan untuk mengawal dilakukannya autopsi kepada kedua korban tersebut.

“Kita ingin teman-teman Aremania juga melihat, menyaksikan sebagai bentuk transparansi kami dari kepolisian untuk bersama-sama kita kawal supaya berjalan aman dan lancar,” terangnya.

Diketahui jenazah kedua korban tragedi Kanjuruhan tersebut adalah Naila Devi Anggraeni (16) dan Natasya Febi Anggraeni (13). Keduanya merupakan warga Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Keduanya sempat dimakankan di pemakaman desa setempat.

Editor


Komentar
Banner
Banner