bakabar.com, JAKARTA - Pernahkah Anda mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa tidur saat puasa adalah ibadah? Memang tak sepenuhnya salah, namun bila dilakukan secara berlebihan, justru itu bisa membahayakan tubuh.
Tak dapat dipungkiri, waktu tidur berkurang ketika puasa. Ini karena umat Muslim diharuskan bangun sahur dan tidak dianjurkan untuk kembali tidur setelahnya. Alhasil, rasa kantuk kerap melanda di siang hari, terlebih mengingat perut tak ada isinya.
Namun, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tidur berlebihan saat puasa justru dapat mengganggu sistem tubuh. Adapun berlebihan yang dimaksud ialah beristirahat sampai sembilan jam lamanya, atau bahkan lebih.
Lantas, bahaya apa saja yang mengintai tubuh bila tidur terlalu lama saat puasa? Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya:
Tubuh Semakin Lemas
Tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam sudah tentu akan membuat tubuh terasa lemas. Karena itu pula, tidak sedikit orang yang menyiasatinya dengan tidur, di mana berharap tubuh bisa kembali segar usai memejamkan mata.
Padahal, kebiasaan yang demikian malah membuat tubuh semakin lemas. Sebab, tubuh jadi lebih pasif, di mana otot dan anggota gerak tak mampu bekerja dengan maksimal.
Selain itu, saat tidur pun tubuh melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan keringat
Menurunkan Kinerja Otak
Tidur yang ideal, yakni selama 6 – 8 jam, memang penting untuk fungsi otak. Ketika tidur, otak membersihkan produk limbah, menyeimbangkan neurotransmitter, memproses kenangan, dan meningkatkan suasana hati.
Namun, tidur berlebihan justru memengaruhi kinerja otak dan fungsi kognitifnya.Para peneliti mengatakan jika tidur selama lebih dari sembilan jam menunjukkan penurunan fungsi kognitif seseorang.
Menaikkan Berat Badan
Kebanyakan tidur ketika puasa mampu meningkatkan kadar lemak dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan berat badan bertambah, bahkan memicu risiko obesitas, hati, hingga masalah kardiovaskular.
Selain itu, secara khusus, wanita yang tidur lebih dari 10 jam memiliki risiko mengidap sindrom metabolik. Sedangkan, pria berisiko mengalami terjadinya peningkatan kadar trigliserida, yang lantas memicu hipertensi.
Meningkatkan Risiko Kardiovaskular
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tidur terlalu lama berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ini sesuai dengan hasil sebuah studi, yang mengatakan tidur lebih dari 8 jam sehari bisa berakibat buruk bagi kesehatan jantung.
Seseorang yang tidur lebih lama memiliki risiko terkena angina atau nyeri dada atau rasa tak nyaman yang biasanya disebabkan kurangnya aliran darah ke jantung dua kali lebih banyak.
Penelitian lain juga mengatakan orang yang memiliki jam tidur berlebihan berisiko lebih tinggi mengalami sakit jantung. Mereka yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
Itulah sejumlah bahaya yang mengintai tubuh Anda bila tidur terlalu lama saat puasa. Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya tetaplah beraktivitas seperti biasa selama Ramadan.