bakabar.com, BARCELONA – Untuk kali ketiga, Joan Laporta menjadi presiden klub Barcelona. Situasi ini disebut-sebut ikut menentukan masa depan mega bintang Lionel Messi.
Barcelona menggelar pemilihan presiden klub baru untuk periode 2021-2026, Senin (8/3). Presiden terpilih akan menggantikan Maria Bartomeu yang mengundurkan diri di akhir 2020 atau sebelum masa jabatan selesai.
Pemilihan itu kemudian menghasilkan Joan Laporta sebagai presiden baru. Pria berusia 58 tahun ini mengalahkan Toni Freixa dan Victor Font dengan perolehan 30.184 suara atau 54,28 persen suara dari total 55.611 pemilih.
Dengan demikian, Joan Laporta kembali menduduki kursi presiden Barcelona untuk kali ketiga setelah periode 2003-2006 dan 2006-2010.
Sejatinya di pertengahan September 2006, digelar lagi pemilihan umum presiden Barcelona. Namun karena tak seorang pun bakal calon yang meraup 1.804 tanda tangan dukungan dari anggota klub, Joan Laporta secara aklamasi kembali terpilih.
Selama periode 2003-2010, Laporta menghadirkan 12 trofi untuk Barcelona. Bahkan sepanjang 2009, Barca mencatat sejarah sebagai klub pertama yang menyapu bersih enam trofi atau sextuple.
Semasa Joan Laporta memimpin, Barcelona melakukan sejumlah transfer besar. Di antaranya mendatangkan Ronaldinho dari Paris Saint Germain, setelah gagal menggaet David Beckham.
Thierry Henry yang notabene legenda hidup Arsenal, juga berhasil didatangkan Joan Laporta ke Stadion Nou Camp.
Bersama pelatih-pelatih semacam Frank Rijkaard dan Josep Guardiola, Joan Laporta juga ikut meroketkan nama La Masia sebagai salah satu akademi sepakbola terbaik di dunia.
Dalam masa itu pula, tepatnya di musim 2005/2006, Lionel Messi melakoni debut senior bersama Barcelona. Seperti diketahui pemain berjuluk La Pulga itu sekarang menjadi bintang utama di Barca.
Wajar kalau janji pertama Laporta setelah terpilih kembali menjadi presiden adalah memperpanjang kontrak Lionel Messi yang berakhir 30 Juni 2021.
“Sudah 20 tahun berlalu sejak bocah laki-laki bernama Lionel Messi memulai debut bersama Barcelona Infantil B (U-12 sampai U-13),” ungkap Joan Laporta.
“Messi mencintai Barcelona. Pun semua pemain terbaik dunia mencintai Barcelona. Semoga itu membantu Messi bertahan di Barcelona. Itulah yang ingin kami capai selanjutnya,” tandasnya.
Demi mengulangi sukses, Joan Laporta sudah menyiapkan sejumlah program. Mengutip dari Okezone, Joan Laporta takkan melanjutkan kerja sama dengan pelatih Ronald Koeman.
Setelah musim berakhir, kursi pelatih Barcelona diberikan kepada Mikel Arteta. Sama seperti Josep Guardiola dan Lionel Messi, Mikel Arteta juga adalah jebolan La Masia.
Sebenarnya buruan Joan Laporta adalah Josep Guardiola. Namun cukup sulit memulangkan pelatih itu dari Manchester City.
Akhirnya Mikel Arteta yang dipilih, karena sudah paham dengan gaya kepelatihan Josep Guardiola. Pria 38 tahun ini sempat menjadi asisten pelatih Guardiola di Manchester City dalam kurun 2016 hingga 2019.
Diyakini Mikel Arteta juga membawa sejumlah pemain Arsenal seperti Hector Bellerin dan Bukayo Saka, serta Sergio Aguero dari Manchester City.