bakabar.com, TANGERANG - Musim kemarau panjang telah terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Namun, modifikasi hujan buatan sulit dilakukan.
"Kalau kita lihat kondisi awan saat ini, wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) sangat minim untuk dilakukan modifikasi cuaca," ungkap Kepala Pusat Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-hatta, Tangerang, Senin (2/10).
Kesulitan ini akan berlangsung selama beberapa waktu. Peluang modifikasi cuaca baru diusahakan jika ada awan yang bisa disemai dengan garam.
Baca Juga: Kemarau Panjang, Masyarakat Banyuwangi Gelar Seni Tradisi Tiban
Baca Juga: Kalimantan Dilanda Kemarau, Apa Kabar PLTA?
Menurut Abdul, daerah yang memungkinkan untuk modifikasi cuaca saat ini hanya di sebelah utara garis khatulistiwa. Hal itu juga bergantung kepada prediksi BMKG.
"Wilayah tersebut itu potensi awan hujannya masih memungkinkan," tutup dia.
Selama tidak bisa modifikasi cuaca, pihaknya hanya mengoptimalkan distribusi air bersih di kabupaten dan kota .