Tak Berkategori

Kemanfaatan Ilmu Terlihat Ketika Menghias Pemakainya

apahabar.com, BANJARMASIN – Ilmu dikatakan bermanfaat, jika dia menghiasi prilaku dalam keseharian. Jika tidak, dia hanya…

Featured-Image
KH Ahmad Mulkani. Foto Ig majelis-muftiahmad

bakabar.com, BANJARMASIN – Ilmu dikatakan bermanfaat, jika dia menghiasi prilaku dalam keseharian. Jika tidak, dia hanya akan manjadi pakaian yang usang karena diabaikan.

KH Ahmad Mulkani Al Banjari menjelaskan, orang yang bermanfaat ilmunya tidak peduli terhadap keadaan dan kedudukan dirinya serta hati mereka membenci pujian dari manusia. Tidak menganggap dirinya suci dan tidak sombong terhadap orang lain dengan ilmu yang dimilikinya.

"Pemilik ilmu yang bermanfaat, apabila ilmunya bertambah, bertambah pula sikap tawadhu', rasa takut, kehinaan, dan ketundukannya di hadapan Allah Ta'ala," jelas Pimpinan Pondok Pesantren Da’watul Musthofa dan Majlis ta’lim Sultan Adam.

Menurut Ketua Alumni Darul Musthofa Kalsel ini, ilmu yang bermanfaat mengajak pemiliknya lari dari dunia. Yang paling besar adalah kedudukan, ketenaran, dan pujian.

Baca juga : Ketika Tuan Guru Bangil Menolak Sekoper Uang

"Menjauhi hal itu dan bersungguh-sungguh dalam menjauhkannya, maka hal itu adalah tanda ilmu yang bermanfaat."

Lebih jauh Guru Mulkani -akrab disapa- menjelaskan, pemilik ilmu ini tidak mengaku-ngaku memiliki ilmu dan tidak berbangga dengannya, terhadap seorang pun. Ia tidak menisbatkan kebodohan kepada seorang pun, kecuali seseorang yang jelas-jelas menyalahi Sunnah dan Ahlus Sunnah.

"(Jika) dia marah kepadanya (pelaku pelanggar aturan agama) karena Allah Ta'ala semata, bukan karena pribadinya, tidak pula bermaksud meninggikan kedudukan dirinya sendiri di atas seorang pun," tegasnya.

Sumber: Ig majelis_muftiahmad

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner