bakabar.com, JAKARTA - Keluarga Sultan Rifat Alfatih, korban terlilit kabel fiber optik bakal segera melaporkan PT Bali Tower Tbk ke Polda Metro Jaya.
"Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalain dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat," kata kuasa hukum korban, Tegar Putuhena di SPKT Polda Metro pada Rabu (2/8).
Baca Juga: Korban Terlilit Kabel Fiber Optik Surati Jokowi Minta Keadilan
Namun pihaknya masih ingin berkonsultasi, sebelum resmi mempolisikan PT Bali Tower terkait insiden yang dialami Sultan.
"Jadi kami datang ke sini kami akan konsultasi dulu. Karena terus terang masalah, ini masalah yang kami sendiri yang tidak harapkan. Jadi kami mau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum kami akan menindaklanjuti berikutnya," jelasnya.
Ia tak menutup kemungkinan bila usai konsultasi dengan polisi ternyata ada pihak lain yang harus bertanggung jawab.
Baca Juga: Terobosan Baru, PLN Gunakan Kabel Bawah Tanah di Pusat IKN
"Hari ini Bali Tower, karena teledor sehingga (kabel) menjulur ke bawah, sehingga orang terjerat ya tentu dia harus bertanggung jawab. Tapi tentu kalau ada pelapor yang lain. Kita akan konsultasi ke penyidik," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih mengalami peristiwa nahas. Lehernya terlilit kabel fiber optik di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.
Ayah Sultan, Fatih menjelaskan, insiden ini terjadi pada 5 Januari 2023 lalu. Malam itu, anaknya tengah berkeliling Jakarta bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di dekat lokasi pengobatan Patah Tulang Haji Naim, terdapat kabel yang menjuntai ke jalanan. Kabel itu rupanya tersangkut ke mobil SUV yang berjalan tepat di depan korban.
Baca Juga: Kupas Kulit Kabel, 2 Pemuda Diringkus di Muara Angke
"Mobilnya kan jalan terus ke depan. Nah kabel fiber optik itu kan sangat kuat karena dalamnya ada sling baja, sehingga tidak putus lah. Dibawa terus sampe titik tertentu lepas. Dan akhirnya anak saya terlilit," kata Fatih, Rabu (26/7).
Menurut Fatih, kala itu anaknya langsung terjatuh tak sadarkan diri. Teman-temannya dibantu warga sekitar langsung melarikannya ke RS Fatmawati untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Dinyatakan oleh dokter RS Fatmawati pas kecelakaan itu kan tulang tenggorokan itu kan putus. Kemudian saluran makan, saluran napasnya juga putus. Itu yang membuat dia tidak sadarkan diri," beber Fatih.
Buntut kecelakaan itu, kondisi Sultan belum pulih seutuhnya. Ia masih tak bisa berbicara dan makan dengan normal.
"Secara fisik anak saya sudah lebih baik, tapi dia belum bisa bicara karena napasnya masih ada di leher itu, di tenggorokan. Kemudian makannya juga masih sama dari hidung yang disuntikkan. Makannya pun harus makan cair," lanjutnya.