bakabar.com, Bandung Barat - Pasca-kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pihak kepolisian masih fokus pada upaya pemadaman api. Polisi belum memulai proses penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran tersebut.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono membenarkan hal itu. Menurut Aldi, pihaknya bersama TNI beserta instansi terkait, hingga saat ini masih fokus dalam upaya pemadaman titik-titik api yang kerap muncul di area TPA Sarimukti.
"Untuk proses penyelidikan terkait peristiwa kebakaran TPA Sarimukti kami belum berpikiran kesana. Hingga saat ini kami beserta instansi lainnya masih berfokus pada proses pemadaman titik-titik api yang masih muncul," terang Aldi saat meninjau proses pemadaman di TPA Sarimukti Cipatat, Rabu (30/8).
Baca Juga: Hari ke-12 Kebakaran TPA Sarimukti Bandung Barat, Api Belum Padam
Hal itu dilakukan agar kebakaran tidak meluas ke daerah sekitar yang memang padat permukiman penduduk. Hal itu sekaligus sebagai upaya preemptif dan preventif terhadap masyarakat sekitar wilayah TPA.
Khusus terkait upaya preemtif, pihak kepolisian memberikan edukasi soal dampak yang akan dialami oleh masyarakat ketika kebakaran terjadi. Pada kesempatan itu, polisi juga membagi-bagikan masker kepada masyarakat.
Sedangkan upaya preventif adalah melakukan pencegahan agar warga tidak melakukan aktivitas di area atau lokasi TPA yang masih terbakar. Hal itu untuk menghindari bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu, mengingat proses pemadaman belum selesai.
Baca Juga: Perpanjang Umur TPA, Pengelolaan Sampah Tangerang Harus Diubah
"Intinya kita masih fokus dalam upaya pemadaman dan kami mendukung segala upaya yang dilakukan semua instansi terkait penanganan kejadian ini," tegasnya.
Aldi menerangkan, hingga hari ke-12 pasca-kejadian, proses penanganan dan pemadaman di TPA Sarimukti masih berlangsung. Sejauh ini, progresnya jauh lebih baik ketimbang hari-hari sebelumnya, walaupun Aldi mengakui, masih ada kemunculan titik api baru yang menimbulkan kabut asap.
"Adapun asap yang muncul di TPA Sarimukti, hal tersebut diakibatkan tingginya sampah yang mencapai 50 meter, dan dibawahnya ada titik api," tegasnya.