Karhutla TNBTS

Kebakaran Lahan TNBTS, Pemadaman Terkendala Faktor Lingkungan

Humas TNBTS Hendra menjelaskan alasan mengapa pemadaman api di Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) sulit dilakukan dan berdurasi lama.

Featured-Image
Sebagian besar area yang terbakar berhasil dipadamkan. Foto: apahabar.com/ David Firmansyah

bakabar.com, Probolinggo - Humas TNBTS Hendra menjelaskan alasan mengapa pemadaman api di Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) sulit dilakukan dan berdurasi lama.

Sejak insiden kobaran api muncul pertama kali di Bukit Teletubbies akibat kelalaian pengunjung pada Rabu (6/9) pukul 11.30 WIB, petugas TNBTS beserta personel gabungan terus berjibaku untuk memadamkan api.

Bahkan, informasi terakhir yang dihimpun melalui video dari petugas pemadam, diketahui kobaran api sempat membubung tinggi dan membentuk tornado api.

Fakta itu, ujar Hendra, menunjukkan bahwa upaya pemadaman api tidaklah mudah. Hal itu diperparah dengan beberapa faktor lainnya, seperti hembusan angin kencang.

Baca Juga: Karhutla TNBTS Padam, Penyiraman di Sejumlah Titik Tetap Dilakukan

Hal itu membuat api semakin cepat membesar. Hal lainnya, kemiringan tebing yang curam juga menghambat pemadaman.

"Kondisi lingkungan cukup merepotkan juga seperti angin kencang yang memperbesar kobaran api, ditambah dengan kemiringan tebing yang susah dijangkau," papar Hendra

Kendati demikian, Hendra memastikan sebagian besar api telah berhasil dipadamkan. Saat ini hanya menyisakan satu titik yang masih terlihat adanya kobaran api yakni Resort Gunung Penanjakan yang terletak di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

"Saat ini masih tersisa satu titik api di kawasan Gunung Penanjakan Kabupaten Pasuruan" pungkas Hendra.

Editor
Komentar
Banner
Banner