bakabar.com, JAKARTA - Tiga perempuan di India jadi korban kekerasan. Mereka diarak telanjang oleh ratusan orang, dan divideokan.
Sebuah kejadian mengerikan yang merendahkan perempuan dan nyawa manusia terjadi di Manipur, India. Selain mengarak telanjang tiga perempuan, massa yang beringas juga membunuh ayah dan kakak laki-laki mereka. Menurut polisi setempat, kekejian tersebut terjadi bulan lalu, namun videonya baru beredar luas beberapa hari terakhir.
"Informasi tersebut disampaikan kepala desa tempat peristiwa itu terjadi. Sudah dilaporkan sejak bulan lalu dan informasi kejadian ada di wilayah Kepolisian Nongpok Sekma di Thoubal. Kepolisian wilayah sana sudah menangani kasus tersebut," demikian informasi yang disampaikan seorang pejabat yang meminta namanya tak disebutkan, seperti diberitakan oleh Hindustan Times, Kamis (20/07).
Polisi negara bagian Manipur juga mengonfirmasi insiden tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (19/07). Menurut laporan informasi pertama atas kejadian tersebut, satu keluarga beranggotakan lima orang ini melarikan diri ke hutan untuk menghindari massa bersenjata yang memasuki desa mereka dan merusak rumah-rumah yang ada.
Baca Juga: Tindak Kekerasan Perempuan di Jember Masih Tinggi
Keluarga tersebut sempat diselamatkan polisi. Namun, saat keluarga tersebut dalam perjalanan ke kantor polisi Nongpok Sekma di Thoubal, massa mendatangi mereka dan membawa paksa mereka dari tahanan polisi.
"Para penjahat pertama kali membunuh pria berusia 56 tahun itu di tempat. Mereka kemudian menyerang tiga perempuan dari keluarga tersebut dan mengarak mereka telanjang sambil merekam video kejadian tersebut," demikian pejabat tersebut menceritakan.
Salah satu perempuan yang berusia 21 tahun diduga diperkosa beramai-ramai. Saudara laki-lakinya yang berusia 19 tahun dibunuh massa karena mencoba melindungi saudaranya itu.
"Ketiga wanita itu berhasil melarikan diri dari tempat itu dengan bantuan beberapa penduduk setempat," ujar pejabat kepolisian di Manipur.
Polisi mengatakan telah melakukan upaya habis-habisan untuk menangani kasus tersebut dan menangkap pelakunya sedini mungkin. Selama 24 jam terakhir polisi terus melakukan patroli di beberapa wilayah di mana massa masih berkumpul secara sporadis.
Baca Juga: LPSK Nyatakan Indonesia Darurat Kekerasan Seksual!
Kasus tersebut ditengarai masih bagian dari konflik antaretnis yang terjadi di Manipur. Konflik antara etnis Kuki dan Meitei telah mengguncang negara bagian tersebut selama dua bulan. Bentrokan pertama kali pecah pada 3 Mei di kota Churachandpur setelah kelompok Kuki menyerukan protes terhadap perubahan yang diusulkan pada matriks reservasi negara bagian, memberikan status suku terjadwal (ST) kepada komunitas Meitei.
Sejak itu sampai hari ini, bentrokan terus terjadi dengan korban jiwa mencapai 150 nyawa, dan lebih dari 50.000 orang terluka.
Forum Pemimpin Suku Adat (ITLF) mengutuk insiden tersebut dan meminta Komnas Perempuan untuk memperhatikan insiden tersebut. Sementara ITLF menuduh bahwa banyak insiden semacam itu terjadi dalam beberapa hari pertama kekerasan. Seorang aktivis yang menangani kasus ini mengatakan bahwa anggota keluarga yang masih hidup bersama penduduk desa lainnya kini telah pindah ke kamp pemerintah di Churachandpur.