Kasus ISPA Di Depok

Kasus ISPA di Depok Melonjak 60 Persen, Sebagian Besar Diderita Balita

Peningkatan penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Depok sangat siginifikan.

Featured-Image
Pelayanan Puskesmas Cinere Depok

bakabar.com, DEPOK - Peningkatan penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Depok sangat siginifikan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengungkapkan jumlah penderita ISPA selama Agustus 2023 sebanyak 8.698 kasus dan mayoritas diderita oleh anak-anak. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menjelaskan, pihaknya memantau penderita ISPA di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Depok. Hasilnya, terdapat peningkatan pasien ISPA, meskipun belum dalam tahap mengkhawatirkan.

"Ya walaupun ada peningkatan jumlah kasus, tetapi ini kan kasus yang kita anggap ringan. Kalau kasus berat pasti akan kita koordinasikan, kita pantau secara berkala dan secara ketat," terang Mary.

Mary membeberkan, jumlah penderita ISPA di Kota Depok selama Agustus 2023 pada balita usia di bawah 5 tahun sebanyak 182 kasus untuk pneumonia atau gejala radang paru-paru akibat infeksi.

Baca Juga: Atasi Polusi, Pemkot Depok Batasi Jumlah Penumpang Kendaraan 

"Namun pneumonia beratnya 0 ya, sehingga tidak ada yang dirujuk," katanya.

Sementara kasus ISPA bukan pneumonia pada balita mencapai 4.969 kasus. Untuk non pneumonia pada usia lebih dari 5 tahun mencapai 3.480 kasus.

"Sedangkan yang pneumonia lebih dari 5 tahun itu ada 67 kasus, jadi total keseluruhannya mencapai 8.698 kasus," tegasnya.

Mary mengungkapkan, peningkatan pasien ISPA telah terlihat dari Juli hingga Agustus. Namun apabila dibandingkan dengan Januari lalu, kasus tersebut dinilai bervariasi dan belum dapat dipastikan sebagai dampak dari polusi udara.

Baca Juga: Depok Electric Vehicle Community (DEVC), Kampanyekan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

"Agustus yang ada peningkatan dari Juli. Ada 4.000 dan 5.000, ada pernah 6.000 kasus juga pada Maret, jadi bervariasi,” ungkap Mary.

Adapun peningkatan kasusdari Juli hingga Agustus telah mencapai 60 persen. Penyebabnya, kata Mary, bervariasi, bisa ditimbulkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, dan alergi.

"Tapi yang jelas kita akan pantau kasus ini, kita pantau secara ketat," terang Mary.

Meskipun kasus ISPA meningkat di Kota Depok,kualitas udara di Kota Depok terpantau masih aman. Hal itu didasarkan dari laporan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

Baca Juga: Kualitas Udara Depok, Wali Kota: Kalau ISPU Salah, Ya Minta Ganti

"Sejauh ini kita sesuai yang dilaporkan dari KLH dan yang juga diukur oleh DLHK, saat ini udara Depok kualitasnya antara sedang dan baik. Jadi sampai saat ini masih aman lah.” terang Mary.

Senada, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan upaya peningkatan daya tahan tubuh masyarakat melalui pemberian vitamin. Dinkes juga diminta melakukan pencatatan dan pelaporan terpadu terkait penyakit yang disebabkan kualitas udara yang buruk.

"Dinkes mencatat pneumonia maupun ISPA dan resiko kambuh bagi penderita asma," kata Idris.

Idris menegaskan, hal tersebut perlu diantisipasi demi mencegah kasusnya meluas sehingga menjadi kejadian luar biasa. Dinas Kesehatan Kota Depok, kata Idris, kembali memasifkan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat.

"Melakukan sosialisasi PHBS dan penggunaan masker pada saat kualitas udara buruk," pungkas Idris.

Editor


Komentar
Banner
Banner